Suarakampus.com- Gabungkan genre detektif dan sejarah, Hasbunallah Haris mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang berhasil meraih peringkat ke-2 dalam Sayembara Novel dan Sayembara Manuskrip Puisi Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) 2023. Kegiatan tersebut berlangsung di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
Ia mengusung judul novel Leiden (1920-2020) dengan tujuan pembaca dapat menebak dan memunculkan pertanyaan dari karyanya. “Novel ini diangkat dengan memadukan genre detektif dan sejarah, itulah yang menjadi keunggulannya,” sebut mahasiswa Program Studi (Prodi) Bahasa dan Sastra Arab (BSA) itu.
“Saya memainkan trik metafora dalam penulisan sehingga tidak bosan ketika dibaca walaupun sejarah,” ungkapnya.
Ia mengaku kegiatan perlombaan tersebut diikutinya atas saran seorang novelis asal Lubuk Linggau. “Saya juga termotivasi oleh Dosen Filologi, Yulfira Riza yang mengenalkan naskah kuno Nusantara,” tuturnya.
Kendati demikian, kata dia, untuk sampai pada titik tersebut terdapat proses yang cukup panjang dalam pembuatan novel. “Mulai dari riset data dan lokasi selama empat bulan, dan menulis naskah selama dua bulan,” ujarnya.
Haris mengungkapkan beberapa kendala seperti ketakutan akan penulisan data lantaran dapat mengubah sejarah. “Sebagaimana membangun narasi Leiden seperti nyata,” pungkasnya.
Ia berharap ke depannya semakin banyak penulis muda Sumatera Barat (Sumbar) yang maju ke ajang nasional. “Jadikan lagi Sumbar sebagai kiblat kesastraan Indonesia,” tutupnya. (wng)
Wartawan: Ummi Nadia dan Nafi
