Suarakampus.com– Aliansi Organisasi Mahasiswa Daerah (Ormada) Sumatera Utara menggelar aksi bela suku menuntut keadilan atas komentar negatif yang dilontarkan Haykal Zikran di media sosial pada 12 Maret 2025. Aksi ini berlangsung di depan Gedung Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK), Kamis (13/03).
Isu ini bermula dari unggahan akun Instagram @uinib_garisluruss yang membahas dinamika organisasi mahasiswa di kampus. Dalam kolom komentar, akun @Haykal.Zikran menuliskan pernyataan yang dinilai mencerminkan stereotip negatif terhadap mahasiswa bermarga.
Ketua aksi, Ferdy Ansyah Ritonga, menilai komentar Haykal Zikran di Instagram telah menyinggung kelompok tertentu. “Kami tidak menduga ia akan mengatakan bahwa setiap yang bermarga pasti membuat rusuh di Ormawa,” ujarnya.
Ferdy menyatakan tidak mempermasalahkan jika Haykal Zikran ingin putra Minang yang menduduki organisasi mahasiswa. “Jangan sampai menguntungkan satu pihak tetapi merugikan pihak lain,” tegasnya.
Ia menambahkan, aksi ini dilakukan untuk menghindari tindakan personal terhadap Haykal Zikran. “Kasus ini berkaitan dengan ormawa kampus, sehingga kami memilih jalur aksi bela suku,” katanya.
Aliansi Ormada Sumut meminta pihak kampus memberikan sanksi kepada Haykal Zikran atas komentarnya. “Kami menuntut Wakil Dekan FDIK segera mengeluarkan Surat Peringatan terhadapnya,” jelas Ferdy.
Menurutnya, aksi ini juga menjadi bentuk representasi mahasiswa bermarga yang merasa dihina oleh pernyataan tersebut. “Kami ingin keadilan yang setimpal atas perbuatannya,” tambahnya.
Ferdy menyebut aksi telah dimulai sejak pukul 14.00 WIB dan ditujukan langsung kepada Wakil Dekan FDIK agar segera mengambil tindakan. “Kami tahu siapa Haykal Zikran, ia adalah mahasiswa dari fakultas ini,” tuturnya.
Ia berharap tuntutan ini dapat segera ditindaklanjuti oleh pihak kampus. “Kami ingin aspirasi ini didengar dan diproses dengan adil,” ujarnya.
Sebagai penutup, Ferdy meminta pihak FDIK bersikap tegas agar kejadian serupa tidak terulang. “Kami menunggu respons dari pihak kampus secepatnya,” pungkasnya. (ver)
Wartawan: Tsamaratur Rahmi (Mg), Mardatillah (Mg)
