Begini Pandangan Dosen Psikologi Klinis UIN IB Terkait Spirit Doll

Seseorang memegang sprit doll (Sumber: Linkedln)

Suarakampus.com- Spirit doll atau boneka arwah yang diperlakukan sama seperti anak pada umumnya saat ini tengah ramai diperbincangkan di Indonesia. Menanggapi hal tersebut, Dosen Psikologi Klinis Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama UIN Imam Bonjol Padang, Mardeny memandang ini terjadi karena terbatasnya pola interaksi akibat pandemi.

“Karena pola interaksi yang tidak terpenuhi, maka seseorang akan merasakan yang namanya kesepian dan ada keinginan untuk mempunyai teman saat itu,” katanya, Jumat (08/01).

Menurutnya, dampak tersebut mempengaruhi kesehatan mental seseorang, tidak hanya pribadi saja namun lingkungan juga memberikan dampak besar terhadap psikologi seseorang.

Ia menuturkan, ketidakpercayaan terhadap diri dan lingkungan mengakibat seseorang menjadi pribadi yang tertutup dan susah untuk berbaur dengan lingkungan sekitar. “Ketidakpercayaan itu menyebabkan ia susah bergaul dan lebih memilih mencurahkan segalanya kepada benda mati,” ucapnya.

Mardeny menuturkan bahwa dalam ilmu psikologi orang yang mengadopsi boneka arwah ini kemudian dirinya merasakan boneka tersebut dapat diajak bicara, bermain dan sebagainya. Maka orang itu dipastikan mengalami gangguan kejiwaan. “Tapi kalau hanya sekedar tren dan hanya koleksi saja itu tidak masalah, tidak pula termasuk pada gangguan kejiwaan,” tuturnya.
.
Sambungnya, seseorang tidak dapat juga menilai orang lain penyuka boneka sebagai pemelihara spirit doll atau boneka arwah. Kata dia, memelihara boneka tidak ada larangan di dalamnya, asal tidak beranggapan bahwa boneka itu makhluk hidup. “Selagi mereka menganggap boneka itu benda mati saya rasa itu tidak jadi masalah,” pandangnya.

Ia berharap para intelektual mampu melakukan pendekatan pada orang-orang yang mengalami hal ini, dan menjadi tamparan besar bahwa seseorang butuh teman cerita dan menyampaikan keluh kesahnya. “Bagi kalian yang terkena fenomena ini carilah teman yang sebenar-benarnya teman, bukan teman yang ada saat senang saja,” harapnya. (ulf)

Wartawan: Ramitha Mawangi (Mg)

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Rindu yang Tidak Berkesudahan

Next Post

Kepindahan Aktivitas Perkuliahan di Kampus Tiga, Begini Tanggapan Civitas Akademika UIN IB

Related Posts
Total
0
Share
410 Gone

410 Gone


openresty