Oleh: Rinta Farianti (Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang)
Dentingan jam dinding terus berputar dan hari pun berganti
Hembusan udara pagi meluangkan pikiran
Lama sudah hati terasa tak terkasihi
Akhirnya kau datang dengan segenggam harapan
Sebuah harapan yang tak pernah ku sangka
Hadirmu menjanjikan kebahagiaan
Seolah akulah manusia paling beruntung
Namun, itu hanyalah angan belaka
Kau curahkan bahagia yang menyelubungi luka
Tanpa aku sadari, hadirmu hanyalah bagai belati
Luka yang sekian lama terkubur dalam
Kini kau gali perlahan
Seiring menghadirkan lembaran luka baru
Sementara, torehan luka lama masih terngiang
Terimakasih atas torehan luka yang kau ciptakan
Dengan mudahnya kau berhasil meruntuhkan benteng pertahananku
Yang telah aku bangun sekokoh batu karang
Rapuh sudah hatiku karena hadirmu, aku tak akan mungkin lupa
Akan kujadikan ini sebagai kenangan yang tak terlupakan
Sayatan luka yang kau torehkan akan tertata serapi mungkin
Hingga menjadi sebuah bingkaian luka
Padang, 19 Juni 2021