Suarakampus.com- Cak Abdul Manan bahas jurnalisme konstruktif bersama AJI Padang dan Persma. Diskusi tersebut dilaksanakan di kantor AJI Padang, (08/09).
Cak Abdul Manan mengatakan, Jurnalisme Konstruktif merupakan jurnalisme yang di anggap positif, dan sudah lama di kembangkan di Eropa. “Hal ini karena berkurangnya minat pembaca berita, dan minat media berita,” ungkapnya
Jurnalisme Konstruktif mendorong bagaimana orang akan terlibat dan menemukan solusinya dalam suatu berita. “Makanya dalam jurnalisme konstruktif itu ada dorongan bagaimana menyelesaikan suatu peristiwa,” ucapnya
Kemudian, selain membahas mengenai Jurnalisme Konstruktif, diskusi ini juga menjadi momentum untuk penyuaran bahwa Tempo akan menggunakan Junalisme Konstruktif. “Untuk sekarang belum di gunakan, masih merencanakan penggunaanya,” ujarnya.
Lanjutnya, Jurnalisme Konstruktif dianggap sebagai respon terhadap sensaksional dan membangun berbagai gagasan. “Karena jurnalisme konstruktif bersifat kritis, objektif, dan harus balance,” jelasnya.
Kendati demikian, dalam media konstruktif, diakhir bukan hanya kesimpulan tetapi juga solusi. Jurnalis yang memberikan dan menguji dari pendapat orang dan pakar, tetap membunyikan pendapat siapa biar jatuhnya tidak opini. “Solusi yang baik adalah solusi yang bisa dikerjakan, jurnalisme konstruktif mendorong menemukan solusi, dan bagaimana masyarakat bisa English man sebelum acara dan memberitakan acara,” katanya.
Ia berharap, dengan adanya jurnalisme konstruktif dapat mendiskusikan berita diskriminatif melalui media atau secara langsung.
Wartawan: Elsa Mayora dan Graha Tanzila