Suarakampus.com- Penyelenggaraan wisuda ke-85 Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang tetap diselenggarakan secara daring setelah dua bulan penundaan. Berdasarkan pengumuman nomor: B.901/Un. 13/R/B.IV/PP.00.9/06/2021 wisuda akan dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu (26-27/06) mendatang.
Gladiresik dan link zoom akan diberikan pada Jumat (25/06), para wisudawan diwajibkan memakai pakaian resmi wisuda lengkap dengan toganya. Peminjaman toga diserahkan kepada calon wisudawan, saat prosesi wisuda berlangsung wisudawan harus didampingi oleh orang tua masing-masing.
Ketua angkatan wisudawan ke 85 Prodi Pendidikan Agama Islam, Rahmad Agung mengatakan pihak kampus sangat lalai dalam memutuskan kebijakan. Katanya jika berkaca pada situasi saat ini, maka pihak kampus tidak memberikan keadilan pada para wisudawan.
“Pekan Kreativitas Mahasiswa dapat dilaksanakan secara langsung, pelantikan Ormawa Tarbiyah juga berlangsung di Auditorium Profesor Mahmud Yunus, tapi mengapa wisuda kami tidak dapat dilaksanakan secara langsung,” katanya, Selasa (15/06).
Sama halnya dengan calon wisudawan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK), Oktaviani menuturkan kampus telah cukup banyak memberikan kekecewaan terhadap penyelenggaraan wisuda. “Kami telah menunggu lama dengan drama mekanisme yang ada, lalu ditetapkan keputusan seperti ini, apa artinya kami menunggu jika tidak ada perubahan sedikitpun,” ucapnya.
Lanjutnya, para wisudawan tidak terima dengan keputusan yang telah ditetapkan kampus dan bakal melakukan audiensi dengan pimpinan kampus. “Kami akan mendiskusikan ulang terkait pengumuman ini, karena angkatan kami tidak terima dengan apa yang telah diputuskan ini,” tambahnya.
Calon wisudawan FDIK lainnya, Ayu menerangkan keputusan yang telah ditetapkan tersebut menunjukkan bahwa kampus tidak lagi bertanggung jawab. “Wisusa digelar daring dan toga yang biasa disediakan kampus juga diserahkan pada wisudawan, seakan pihak kampus lepas tanggung jawab dan tidak peduli dengan kami,” tukasnya.
Ia juga menyampaikan Covid-19 hanyalah alasan pihak kampus untuk menunda-nunda pelaksaan wisuda. “Sekarang dan dulu sama-sama masa Covid-19, kenapa ijazah kami harus dipertangguhkan terlalu lama jika endingnya juga begini,” uacapnya.
Ayu berharap agar pihak kampus dapat mempertimbangkan kembali keputusan yang telah ditetapkan. “Semoga ini belum keputusan mutlak dan pihak kampus dapat mempertimbangkan keinginan para wisudawan, karena ini acara sakral yang mungkin hanya sekali ini saja bisa kami rasakan,” harapnya.
Saat berita ini terbitkan, suarakampus.com telah mengonfirmasi ke Wakil Rektor (WR) I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Hetty Waluati. Namun pihak yang bersangkutan belum memberikan tanggapan, sebab sedang dinas ke luar kota. (rta)
Wartawan: Firga Ries Afdalia