Suarakampus.com- Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan (Unpas) Bandung adakan webinar dengan mengusung tema Atasi Depresi Selama Pandemi. Webinar ini dilaksanakan secara daring via zoom, dan ditayangkan langsung lewat Youtube, Sabtu (16/01).
Pemateri pertama, Anna Amaliana menjelaskan perubahan pola kehidupan selama pandemi Covid-19 membuat tingkat depresi dan kecemasan seseorang meningkat. “Selain itu, pandemi juga berdampak pada mental seseorang, bahkan ada orang yang tak segan untuk mengakhiri hidupnya akibat depresi,” ucap Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa itu.
Lanjutnya, depresi ialah suatu keadaan yang ditandai dengan hilangnya energi dan minat, perasaan bersalah, sulit berkonsentrasi dan muncul pikiran-pikiran untuk mengakhiri hidup. “Mereka cendrung mudah murung, sering bersedih dan tidak bahagia serta minim semangat untuk hidup,” sambungnya.
Untuk itu, setiap orang harus mampu mencegah depresi itu masuk ke dalam hidupnya, mengingat dampak buruk depresi yang cukup mengerikan.
Kemudian untuk mengatasi semua itu, kita harus memperbaiki gaya hidup yang terstruktur. “Tidur harus cukup 7-8 jam, diet sesuai anjuran, berolahraga yang cukup dan hindari alkohol dan narkoba,” tuturnya.
“Lakukan hal yang membuat mood kita baik, batasi pekerjaan sesuai kemampuan, salurkan hobi, relaksasi dan ubah pikiran negatif dengan kegiatan bermanfaat lainnya,” tambahnya.
Sementara itu, Dokter Umum Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jawa Barat, Abdullah Ichsan memberi solusi dalam mencegah depresi, yakni dengan meningkatkan sptitual manusia. “Sebab orang yang paling berisiko depresi adalah orang yang jarang atau tidak sama sekali beriman, mereka juga ditandai dengan berandai melebihi kemampuannya, sehingga jika gagal akan membuatnya depresi,” terangnya.
“Mari berpikir positif dengan mengejar kesempatan yang buat kita belajar dan bahagia. Soal rasa cemas dan sedih, itu wajar ada pada manusia, yang menjadi masalah itu jika kita memelihara terus-menerus rasa cemas dan sedih tersebut,” tutupnya.
Wartawan: Padila Yusra dan Hungri Somi Julta