Oleh: Faiza Septiani Putri (Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam)
Ada yang tak kembali
Meski pintu selalu terbuka
Namanya pernah memenuhi dinding-dinding malam
Sekarang bayanganya pun
Enggan singgah dalam mimpi
Hilang itu
Bukan sekedar tiada
Tapi ada yang pernah begitu dekat
Lalu menjadi asing
Tanpa permisi
Aku yang menulis namanya
Dengan tinta waktu
Namun setiap hurufnya
Terhapus oleh kenangan
Yang tak mau diam