Problematika Kesehatan Mental, Niskala dan Pram Saling Mengisi Kesepian Hati

Potret rilis teatrikal (Sumber: Akun instagram @pecintafilmofficial)

Judul Film: Kukira Kau Rumah
Produser: Prilly Latuconsina
Sutradara: Umay Shahab
Tahun Tayang: 2022
Durasi: ±90 menit
Resensiator: Vivi Yarabbil Izzak (Mahasiswi Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Imam Bonjol Padang)

Masalah kesehatan mental adalah sebuah isu yang sudah tidak asing lagi bagi remaja zaman sekarang. Tak jarang ditemui bahwa remaja zaman sekarang memerlukan tempat untuk bersandar dalam berkeluh kesah. Masalah kesehatan mental bukanlah penyakit main-main, hal ini sangat berdampak pada kehidupan seorang remaja. Seorang remaja yang dalam masa pertumbuhannya memerlukan seseorang untuk mendampinginya. Seseorang yang tepat sangat diperlukan untuk hadir bersamanya. Dengan begitu, seorang remaja akan merasa aman dalam proses pendewasaan mereka.

Ada beberapa hal yang menyebabkan masalah kesehatan mental di antaranya, tekanan atau masalah dalam kehidupan sehari-hari baik dari pekerjaan, pertemanan, maupun keluarga. Bukan hanya itu, sebuah trauma, kehidupan masa kecil yang kurang menyenangkan, tidak punya support system, perubahan fisik, masalah fisik yang serius serta gaya hidup yang tidak sehat merupakan beberapa masalah kesehatan mental. Di antara banyaknya penyebab gangguan kesehatan mental tersebut, paling sering diakui oleh remaja bahwa mereka lebih membutuhkan support system dalam proses pendewasaannya.

Film ini mengangkat masalah kesehatan mental yang dominan pada masa sekarang yakni, Bipolar. Gangguan Bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan yang drastis pada suasana hati. Prilly Latuconsina berperan sebagai sosok Niskala yang menjadi karakter utama digambarkan mengidap gangguan kesehatan mental dengan diagnosis bipolar sejak duduk di bangku SMA. Hal ini membuat kedua orang tua Niskala menjadi over protective. Pada akhirnya, Niskala bertemu dengan Pram yang diperankan oleh Jourdy Pranata, seorang senior yang berhasil menarik perhatiannya. Sosok laki-laki yang selalu merasa kesepian semenjak ayahnya meninggal dan ibunya yang sibuk bekerja.

Tanpa mengetahui penyakit yang dimiliki Niskala, keduanya menjadi semakin dekat dan banyak menghabiskan waktu bersama. Kedekatan mereka membuat Niskala sering mengabaikan peraturan rumah dan menyulitkan sahabat-sahabatnya di kampus. Pram dan Niskala yang selama ini dilingkupi kesepian serasa di atas angin karena kehadiran mereka kini saling mengisi satu sama lain. Film Kukira Kau Rumah benar-benar menguras emosi para penontonnya, banyak penonton yang menangis saat menonton film ini. Penonton menyatakan bahwa ada beberapa adegan film yang sangat menggambarkan keadaan penonton saat ini hingga membuat penonton tak bisa menahan tangis. Film ini menyadarkan kepada masyarakat bahwa setiap remaja tidak bisa diatur, mungkin orang tua dapat mengendalikan atau mengatur fisik anaknya tetapi tidak untuk psikisnya. Dari film ini, kita banyak belajar bahwa seorang remaja butuh seseorang untuk menemani mereka. Seseorang tersebut bukan untuk mengatur remaja melainkan sebagai support system bagi seorang remaja.

Ada beberapa sin film yang kurang ditampakkan, seperti kehidupan sahabat-sahabat dan orang tua Niskala. Seharusnya, hal-hal seperti itu ditampilkan untuk membuktikan bahwa ada masanya mereka memikirkan dan peduli terhadap Niskala, hanya saja tidak diperlihatkan pada Niskala. Apapun yang menjadi kekurangan dan kelebihan dari film ini, saya sangat mengapresiasinya karena telah berani mengangkat tema masalah kesehatan mental yang dihadapi oleh para remaja zaman sekarang.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

UIN IB Resmi Utus 27 Mahasiswa Bertanding di POMProv

Next Post

Jelang UM-PTKIN, UIN IB Lakukan Simulasi SSE

Related Posts
Total
0
Share