Suarakampus.com- Front Santri Melawan Kekerasan Seksual gelar kegiatan Ngaji Islam Progresif dan Perempuan. Kegiatan tersebut hadirkan Pimpinan Redaksi Islam Bergerak Rizki Amalia Affiat secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting dan live streaming YouTube, Kamis (29/04).
Membuka pembicaraan, Rizki mengatakan Islam progresif bukan aliran baru dalam hal keagamaan. “Islam progresif salah satu bentuk dakwah Islam dari kalangan yang terpinggirkan,” katanya.
Lanjutnya, Islam progresif merupakan solusi menyegarkan ajaran Islam untuk terus menjalankan misi Nabi Muhammad. “Dakwah ini lahir dari pengalaman penderitaan dari ketidakadilan dan kesulitan hidup di zaman kapitalisme sekarang,” tuturnya.
Rizki menjelaskan mengenai kesetaraan gender juga akan berpengaruh kepada pendekatan islam progresif. “Untuk itu perlu melakukan peninjauan, potret realita umat masa kini dan relevansinya dengan analisa Islam progresif,” ungkapnya.
Ia menuturkan Islam progresif dapat berubah menjadi gerakan keagamaan, gerakan kultural, gerakan ekonomi, atau gerakan politik. “Didefinisikan sebagai gugus gerakan Islam yang mengajarkan islam, sehingga ajaran tersebut berbeda tiap fraksi,” tuturnya.
Kemudian, Rizki menyebutkan ketika Islam progresif berdiri bersama masyarakat, maka perlu melihat masyarakat itu terdeferensiasi kelasnya. “Sebagai entitas dan terinjeksi dengan berbagai konsep neo liberalisme, masyarakat juga perlu terdeferensiasi kelasnya, “tutupnya. (gfr)
Wartawan: Nada Andini (Mg)