Suarakampus.com- Yayasan Pustaka Obor Indonesia gelar diskusi buku karangan Voltaire dengan judul Suratan Takdir. Kegiatan tersebut menghadirkan Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia (UI) Ida Sundari Husen yang dilaksanakan secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting, Kamis (29/04).
Membuka diskusi, Ida memaparkan sinopsis buku menceritakan kisah seorang bernama Zadig yang lebih memilih memahami filsafat hidup dan belajar untuk mencintai alam hingga membuatnya berkelana ke berbagai negeri. “Perjalanan spiritual yang dilakukan Zadig bisa memberikan gambaran eksistensi filsafat dalam dinamika hidup yang terjadi saat ini,” ujarnya.
Lanjutnya, makna sesungguhnya yang diungkap oleh Voltaire ialah filsafat hidup, sindiran, kritik bahkan serangan tajam terhadap lawan atau gagasan yang tidak disukainya. “Voltaire dalam bukunya seolah memberikan perlawanan lewat sindiran halus dan dituangkannya kepada ideologi yang dibencinya,” ungkapnya.
Ida menjelaskan buku yang terdiri dari 21 sub judul ini, bukan hanya mengulas tentang kritik sosial, akan tetapi juga mencatat kebiasaan pengadilan. “Voltaire mengungkap bahwa panitera, juru sita dan para penuntut umum datang ke rumahnya dan menahan 398 orang untuk biaya pengadilan dan pesuruh lainnya,” terangnya.
Ia menyebutkan, di luar sindiran tidak selamanya maksud pengarang dapat dimengerti dengan pengetahuan bahasa saja. “Terkadang pembaca harus mengetahui situasi sosial budaya di Prancis, khususnya Paris serta riwayat hidup Voltaire,” tuturnya.
Kemudian, Ida merekomendasikan siapa saja untuk membaca buku tersebut guna menambah wawasannya terhadap bahasa Prancis. “Menurut saya, buku ini bagus untuk mengasah ketajaman intelektual karena susunan kebahasaanya yang sistematis,” tutupnya. (gfr)
Wartawan: Hary Elta Pratama (Mg)