Suarakampus.com– Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Imam Bonjol Padang, nilai kampus II Lubuk Lintah kurang perhatian. Pasalnya, fasilitas penunjang perkuliahan hingga kebersihan lingkungan tidak terawat dengan baik, Kamis (06/04).
Berdasarkan amatan tim suarakampus.com, terlihat beberapa fasilitas di kampus II seperti tong sampah yang belum tersedia, sehingga menyebabkan sampah berserakan di sekitar kampus.
Salah seorang Mahasiswa FTK Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI), Murti Desfi Liani mengatakan bahwa sejak kepindahan semua fakultas ke kampus III, kampus II terlihat sepi karena berkurangnya mahasiswa yang beraktivitas di sana. “Beberapa gedung menjadi kosong, dan tidak terawat, di bagian toleit juga kurang bersih,” katanya
“Seharusnya tidak semua fakultas pindah ke kampus tiga, agar tidak terlalu sepi,” sambungnya.
Sementara itu, Mahasiswa Prodi Tadris Bahasa Inggris (TBI) Dian permata indah menjelaskan, bahwa kondisi FTK saat sekarang terabaikan dan kurangnya perhatian. Dia mengeluhkan jauhnya gedung menyebabkan mahasiswa kewalahan saat mencari kelas. “Harusnya gedung dikelompokkan masing-masing jurusan, agar memudahkan mahasiswa,” ungkapnya.
“Gedung-gedung yang jauh membuat kami kewalahan saat mencari kelas, seharusnya tiap gedung dikelompokkan untuk jurusan agar lebih mudah,” Jelasnya
Kemudian, dia mengatakan sulitnya menemukan tong sampah karena hanya tersedia di depan kelas, sementara untuk bagian luar gedung jarang sekali disediakan. “Ketika mahasiswa sedang di luar gedung, mereka membuang sampah sembarangan karena tidak menemukan tong sampah,” ujarnya.
Dia juga menuturkan bahwa lingkungan kampus ll tidak rapi, disebabkan pohon yang ditanam tidak dipagar, sehingga membuat semen sekelilingnya hancur oleh akar pohon yang besar. “Semen yang hancur menjadikan pemandangan yang jelek,” tuturnya.
Senada dengan itu, Mahasiswa Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Widia sari menyebutkan, banyaknya perbedaan fasilitas yang berbeda antara kampus II dan kampus III, mulai dari kursi, kipas angin, dan infocus. “Kipas angin yang kami temui di kampus II banyak yang rusak,” sampainya.
Beda halnya dengan Mahasiswa Jurusan Tadris Matematika, Putri Jona Wildan mengungkapkan adanya sisi positif terkait kepindahan semua fasilitas ke kampus III terkecuali FTK. “Sekarang kami tidak perlu berdesakan lagi ketika ingin masuk ruangan,” ucapnya.
Mereka berharap, agar pihak kampus memberikan fasilitas yang sama seperti di kampus tiga. “Semoga pihak kampus memperhatikan fasilitas yang ada di kampus II ini,” harapnya.
Menanggapi hal demikian, Ketua umum Mapala Alpichanameru Miftahul hafiz menyatakan sangat disayangkan gedung yang ada dikampus II terabaikan dan tak terawat. “Kampus II sekarang ini kurang mendapat perhatian, termasuk masalah kebersihan,” tukasnya.
“Perawatan gedung ini perlu lebih diperhatikan lagi, karena gedung yang tidak dipakai rentan akan kerusakan pelapukan,” pesannya.
Sementara itu, bagian Cleaning Servis (CS) Zulehfitra mengatakan tim kebersihan sebelumnya berjumlah sekitar 60 orang, dan sekarang tersisa 20 orang, karena yang lain di pindahkan ke kampus lll. Katanya, sistem dalam membersihkan lingkungan tersebut dengan pembagian pekerjaan menjadi double dibanding sebelumnya. “Semenjak anggota berkurang, pekerjaan kami malah bertambah,” tutupnya. (una).
Wartawan : Lutfiah Tanjung (Mg).