Suarakampus.com- Seorang reporter mesti bersifat independen dan memiliki karakter yang kuat saat menyampaikan berita. Demikian pemaparan oleh salah seorang produser reportase dan berita aktual TVRI Sumatra Barat (Sumbar), Nola Ernavia dalam pelatihan protokoler dan teknik penyiaran oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).
Ia mengatakan penyampaian berita harus bersifat independen, netral dan dengan data yang kuat. Lanjutnya, berita harus faktual tanpa diiringi rasa emosional dari seorang reporter.
“Misalnya saat gempa terjadi, jangan hanya tanyakan perasaan korban, tapi tanya keadaannya gimana dan jangan terbawa suasana oleh kesedihan korban,” jelasnya saat menyampaikan materi di Aula Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) kampus III UIN Imam Bonjol Padang, Minggu (27/11).
Nola menyampaikan seorang reporter tidak boleh membawa masalah pribadinya ke dalam emosional pemberitaan. Katanya, mentalitas yang kuat juga akan mempengaruhi kelancaran reporter dalam menyampaikan berita.
“Keberanian saat menyampaikan berita sangat berpengaruh karena seluruh gerak gerik kita akan terlihat di depan kamera,” ungkapnya.
Sambungnya, seorang reporter juga harus berenergi dalam menyampaikan berita. Ia menyebut, intonasi dan ekspresi seorang reporter harus mewakili setiap kejadian dalam pemberitaan.
“Berita itu bukan untuk konsumsi diri sendiri, tapi juga akan dilihat banyak orang,” terangnya.
“Sampaikan berita dengan penekanan yang berbeda dan bawakan ciri khas kita masing-masing,” tambahnya. (hry)
Wartawan: Januarica Amora Putri (Mg) dan Febrian Hidayat (Mg)
