Suarakampus.com- Beredar keluhan mahasiswa mengenai tidak adanya jadwal keberangkatan bus kampus, Kepala Unit Bisnis Yeslinarizar bantah hal tersebut. Hal ini disampaikan langsung saat diwawancarai oleh tim suarakampus.com.

“Jadwal operasional bus tetap sama, seperti dulu kala masih banyak mahasiswa tinggal di Lubuk Lintah,” ucapnya 

Kemudian, selama masa jabatannya belum ada keluhan sampai kepadanya. “Jika ada, maka kami akan cari jalan keluarnya,” ujarnya.

Kendati demikian, Nada selaku penumpang bus mengatakan keberangkatan bus kampus berjalan tidak kondusif bahkan banyak yang tidak mengetahui jadwal tetap operasional.

“Jadwal bus sekarang membuat saya kurang nyaman, karena tidak ada informasi yang jelas,” ungkapnya.

Sementara, Lia selaku penumpang juga menyebutkan bahwa harga tiket bus tidak sepadan dengan prasarana yang diperoleh, justru bus kampus artinya akomodasi kampus.

“Jadwal operasionalnya tidak jelas, jadi kurang setaraf sih harga Rp. 7. 500 karena ini juga merupakan fasilitas kampus mestinya gratis atau lebih murah,” sebutnya.

Yeslinarizar mengatakan akan membuat pembaruan mengenai pembayaran tiket bus kampus. “Rencana kerja sama dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk membuat Quick Response Code Indonesian Standard (QRCIS),” ucapnya.

Dengan adanya QRIS, kata dia sehingga dapat memudahkan mahasiswa dan karyawan. “semoga bisa meminimalisir kembalian uang yang memakan waktu lama, namun pemberian uang case tetap di sediakan,” tutupnya. (hkm)

Wartawan: Elsa Mayara (Mg), Ilda Aisyah (Mg), M. Syarif Hidayatullah (Mg)