Oleh: Ahmad Roihan
Bagai ditiup angin yang sendu
Yang membawa sebuah berita penuh haru
Berita akan diperintahnya nabi ibrahim menyembelih Ismail
Putra tercinta dan tersayangnya
Seketika dia mulai merenungi semuanya
Apakah ia harus tega menyembelih kesayangannya?
Atau apakah dia harus menuruti Tuhannya?
Dan itu membuat suasana mulai membatu
Menambah suasana makin sendu
Tatkala Ismail yang rela akan takdirnya
Berusaha memahami apa yang membuat kesedihan Ayahnya
Maka dengan keteguhan imannya
Ismail rela untuk disembelih ayahnya
Maka dikala itu tetesan air mata ibrahim jatuh tak beraturan
Melihat anaknya yang memegang teguh keimanan
Yang membuatnya semakin haru
Tabah dalam menghadapi semuanya
Maka dengan kerelaan hati Ismail
Dan ketabahan hati Ibrahim
Dan melihat itu semua
Seketika keajaiban datang kepada mereka
Sebelum Ibrahim memotong leher anaknya
Keajaiban itu merupakan kabar bahagia
Bahwa Ibrahim tidak jadi menyembelih anaknya
Karena Tuhan telah menukarnya
Dengan seekor domba yang berharga
Selamat hari raya Idul Adha
Padang, 28 Juni 2023