Suarakampus.com- Ketua Himpunan Mahasiswa Matematika (Himatika), Akhmad Fauzan mengatakan proses pendaftaran ulang yang mengharuskan mahasiswa Tadris Matematika untuk membayar iuran bertujuan baik. Katanya, mendaftar ulang tersebut diadakan guna membantu dan memudahkan mahasiswa.
“Pembayaran sebesar Rp10.000 tersebut bakal dikumpulkan dan kami gunakan untuk membantu mahasiswa jika ada tertimpa kemalangan atau musibah,” terangnya ke suarakampus.com, Rabu (10/03).
Sedangkan, terkait berkas yang Himatika minta kepada mahasiswa tersebut berguna untuk merekapitulasi data. “Kami gunakan data tersebut untuk data di Divisi Sumber Daya Mahasiswa (SDM) dan Divisi Penilitian dan Bangunan (Litbang) Himatika. Misalnya mahasiswa ada terkendala soal nilai, bisa ia konsultasi ke Litbang,” jelasnya.
“Pernah dulu ada keluarga civitas akademika di rektorat yang butuh donor darah, lalu Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah dan Keguruan saat itu meminta kami mencarikannya, dan hanya butuh 30 menit bagi kami untuk menemukan sosok pendonor lewat data Litbang tadi,” kenangnya.
Menyorot soal ketidaktahuan Ketua Jurusan (Kajur) Tadris Matematika terkait daftar ulang ini, Akhmad menjelaskan pihaknya belum memberi laporan. “Sebab kami baru berganti Kajur, wajar saja ia belum mengetahui,” pungkasnya.
Lanjutnya, pendaftaran ulang ini sudah diterapkan sejak lama, dan telah ada aturan tertulisnya. “Program ini sudah tertuang pada Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan ketentuan Himatika,” ucapnya.
Akhmad berharap jika ada keraguan dan kekeliruan dari mahasiswa mengenai hal ini, bisa ia tanyakan lebih lanjut dan Himatika siap untuk menjelaskannya. “Jangan suatu informasi yang tidak jelas dapat menjatuhkan orang lain,” harapnya. (Red)
Wartawan: Redaksi
