Suarakampus.com– Memperingati usia ke-70 tahun guru besar Fakultas Syariah Makmur Syarif dimeriahkan dengan peluncuran buku autobiografi berjudul Intelektualitas dan Etos Religio-Sosial Anak Madrasah. Acara peluncuran buku tersebut dilangsungkan di Aula Mansur Dt. Nagari Basa, Selasa (14/09).
Peluncuran buku autobiografi dibarengi dengan bedah buku yang dibahas oleh Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra dan Guru Besar Universitas Negeri Padang, Sufyarma Marsidin. Bedah buku tersebut diadakan secara daring dan luring.
Buku autobiografi berisi himpunan tulisan testimoni dan cerita-cerita tentang perjalanan hidup Makmur Syarif. Adapun penulis himpunan testimoni dalam buku tersebut terdiri dari murid hingga kolega Makmur Syarif yang menyaksikan perjalanan hidupnya selama mengabdi di dunia akademik.
Makmur Syarif mengatakan, hadirnya buku autobiografi berkat orang-orang sekitarnya. Katanya, buku autobiografi menceritakan perjalanan hidupnya semenjak kecil sampai menginjak usia 70 tahun. “Saya sangat berterima kasih kepada rekan-rekan yang telah mampu menerbitkan buku ini, ” katanya dalam acara purnabakti itu.
Ia menuturkan sewaktu kecil tidak ada niat untuk melanjutkan pendidikan di bidang agama, melainkan dirinya bermimpi untuk menjadi dokter. “Saya dipaksa untuk melanjutkan pendidikan di bidang agama, waktu itu buya berkata tidak ada sekolah selain sekolah agama,” tuturnya.
Sambungnya, kondisi intelektual Makmur Syarif sewaktu mengenyam pendidikan di Madrasah Tarbiyah Islamiyah Kayutanam dan Candung juga diceritakan. “Kala itu, sebagai seorang santri saya sering mendapatkan beberapa diskriminasi,” ucapnya.
Ia ingin agar buku autobiografi bisa bermanfaat dan dapat memberikan sumbangsih intelektual bidang keagamaan ke depannya. “Semoga dengan adanya buku ini, kita dapat meningkatkan mutu pendidikan Islam ke depannya hingga tidak lagi dipandang sebelah mata,” harapnya .
Sementara itu, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama Ikhwan Matondang mengenal Makmur Syarif sebagai sosok yang gemar belajar ilmu agama dan umum. “Beliau tidak hanya mendalami hukum Islam tetapi juga hukum umum,” pandangnya.
Ikhwan berharap buku autobiografi dapat memberikan motivasi dan menjadi pedoman siapa pun ke depannya. “Semoga prestasi dan perjalanan hidup beliau dapat memberikan semangat baru, serta pelajaran untuk kita semua,” harapnya. (ulf)
Wartawan: Firga Ries Afdalia
