Suarakampus.com- 50 Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang ikuti Training of Trainer (ToT) yang dilakukan Bidang Pusat Studi Gender dan Anak, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LP2M). Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberi pembekalan bagi mahasiswa dalam penangganan dan penanggulangan kasus kekerasan seksual di perguruan tinggi.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Mansur Dt. Nagari Basa sejak 24-25 Mei 2022 bakal menyajikan materi tentang Perempuan dan Masalah Sosial di Ruang Publik, Menjadi Perempuan yang Humanis: Upaya Preventif Kekerasan dan Pelecehan Seksual, serta Perempuan di Ruang Publik: Pengalaman dan Langkah Strategis Perlindungan.
Ketua LP2M Hulwati mengatakan, acara tersebut perlu untuk dilakukan lantaran semakin banyaknya kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan perguruan tinggi. “Hal tersebut dapat menjadi langkah awal kita dalam menanggulangi kasus kekerasan seksual di UIN Imam Bonjol Padang,” katanya, Selasa (24/05).
Lanjutnya, pembekalan yang diadakan LP2M nantinya dapat membantu mahasiswa dalam memahami masalah, serta peserta yang terpilih dalam kegiatan ToT ini mampu menjadi trainer bagi teman-temannya. “Peserta yang ikut sekarang akan menjadi Duta Anti Kekerasan Seksual ke depannya di lingkungan kampus kita,” ucapnya.
Ia berharap, agar tujuan dari kegiatan training terlaksana dengan baik dan semua peserta dapat mengikuti pembekalan hingga akhir. “Semoga seluruh peserta yang terlibat dalam pelatihan ToT mampu menjadi trainer penanganan kasus kekerasan seksual di UIN Imam Bonjol,” harapnya.
Salah seorang peserta, Muhammad Iqbal Haryadi menuturkan bahwa pelatihan tersebut diperlukan oleh mahasiswa sebab, kasus kekerasan seksual harus segera diberantas. “Pelatihan yang diikuti sekarang menjadi angin segar bagi kita agar kasus kekerasan seksual tidak terjadi lagi di kampus,” ujarnya kepada suarakampus.com.
Kemudian, kata dia pemateri yang didatangkan merupakan orang-orang yang telah berkompeten dan hal tersebut menjadi poin puls bagi peserta yang ikut dalam pelatihan. “Semoga dengan pelatihan ToT kasus kekerasan seksual di kampus tidak terjadi lagi, sehingga kampus dapat menjadi ruang aman bagi mahasiswanya,” tutupnya. (ndn)
Wartawan: Redaksi