Makan Gorengan saat Berbuka Puasa, Berikut Risikonya

Ilustrasi: Fajar/suarakampus.com

Aneka gorengan menjadi menu makanan favorit sejumlah masyarakat di Indonesia untuk berbuka puasa. Lantaran memiliki kenikmatan tersendiri bagi beberapa orang. Apalagi jika dimakan saat masih hangat, beserta saus atau cabe rawit.

Berdasarkan hasil survei yang dilansir dari databoks.co.id tahun 2022, bahwa aneka gorengan termasuk makanan favorit teratas saat berbuka puasa. Namun demikian, siapa sangka gorengan menyimpan dampak negatif bagi kesehatan jika terlalu banyak dikonsumsi.

Berikut paparan bahaya konsumsi gorengan berlebihan saat berbuka puasa dilansir dari halodoc.co:

1. Lemak dalam Minyak Sulit Dicerna

Kandungan lemak dalam minyak pada gorengan cenderung sulit dicerna. Akibatnya, membuat tubuh lebih lama mencerna gorengan, sehingga bisa menganggu dan menghambat saluran pencernaan untuk mencerna zat gizi lain.

2. Meningkatkan Kolesterol Jahat

Makanan yang digoreng dimasak dalam minyak pada suhu yang sangat tinggi, kemungkinan makanan tersebut mengandung lemak trans. Lemak tersebut dalam gorengan bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh. Semakin banyak kita mengkonsumsi gorengan saat berbuka puasa, maka kadar lemak makin meningkat. 

menurut studi 1997 yang diterbitkan di The American Journal of Clinical Nutrition, lemak trans dikaitkan dengan peningkatan risiko banyak penyakit. Di antaranya jantung, kanker dan masih banyak lagi.

3. Meningkatkan Risiko Diabetes Tipe 2

Jika terlalu banyak mengkonsumsi gorengan saat berbuka puasa, akan meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Selama ini, orang beranggapan bahwa diatebetes tersebut terjadi apabila orang banyak mengkonsumsi makanan manis.

Menurut sebuah studi pada tahun 2014 yang dilakukan oleh para peneliti di Havard School of Public Health menemukan, bahwa konsumsi gorengan kerap kali secara signifikan dikaitkan dengan risiko pengembangan diabetes tipe 2.

Kesimpulan tersebut diambil dari data setelah memeriksa lebih dari 100.000 pria serta wanita selama 24 tahun. Mereka menemukan peserta yang makan gorengan antara empat dan enam kali per minggu, memiliki 39 persen peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2. 

4. Berpotensi Mengandung Akrilamida Penyebab Kanker

Kita perlu membatasi makan gorengan berlebihan saat berbuka puasa, karena berpotensi mengandung akrilamida. Ini merupakan zat yang beracun dapat terbentuk dalam makanan selama memasak suhu tinggi, seperti menggoreng atau memanggang.

Akrilamida sendiri terbentuk oleh reaksi kimia antara gula dan asam amino yang asparagina. Konsentrasi akrilamida yang tinggi dalam tubuh dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker. (hkm)

Penulis: Fajar Hardiansyah (Mahasiswa Hukum Tata Negara UIN Imam Bonjol Padang)

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Dema Fakultas Syariah Galang Dana, Ringankan Beban Korban Bencana Banjir

Next Post

Fatwa Boikot Buat Umat Sejahtera?

Related Posts
Total
0
Share