Suarakampus.com– Kelompok Studi Islam (KSI) Ulul Albab dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) lakukan talkshow bahas peran pemuda muslim dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Kegiatan berlangsung di Aula Febi Kampus lll Universitas Islam Negeri (UIN) Imam bonjol Padang, Kamis (27/6).
Selaku Presma Universitas Andalas (UNAND) 2023, Yodra Muspierdi menyebutkan yang akan menjawab tantangan Indonesia emas 2045 adalah pemuda sekarang.“Orang-orang yang memiliki kekuasaan lahirnya dari kampus dan ketika generasi muda belum bisa memanfaatkan maka emas itu tidak akan ada,”sebutnya.
Ia juga menuturkan kampus adalah miniatur negara memiliki presiden mahasiswa dan ada para menteri yang mengelola.“Mahasiswa sebagai iron qstock dan agen of change harus dilaksanakan bukan kuliah pulang yang hanya untuk diri sendiri,” tuturnya.
Lalu Yodra menambahkan banyak hal yang harus diperjuangkan dan digapai bersama. “kampus ini awal mula peradaban beda dengan dulu yang keterbatasan edukasi,”tambahnya.
Presma Sekolah Tinggi Agama Islam Pengembangan Ilmu al-Qur’an (STAI-PIQ), M.Khairullah mengungkapkan muslim saat ini miris diambang kehancuran, begitu asingnya islam, terlihat 70% tidak bisa membaca al Qur’an.“ Kita sebagai seorang muslim dan mahasiswa sangat strategis untuk suatu pergerakan,”ungkapnya.
Presma UIN IB Padang, Nofalsyah menjelaskan pemuda generasi Z yang mainnya hanya media sosial, harus memiliki sistematika perubahan. “Ubahlah kebiasaan dari lingkungan yang tidak baik menjadi berkualitas,”jelasnya.
Jadilah pemuda dengan kecerdasan otoristik yang memiliki keberanian dan pemikiran idealisme. “Sadar akan kebutuhan diri sendiri serta memiliki manfaat bagi masyarakat lain,”katanya.
Selaku Presma Politeknik Negeri Padang (PNP), Muhammad Rifa’i berkata saat sekarang ini istilah pemuda adalah pemimpin masa depan, jika dibalikan bisa menjadi pecundang masa depan. “Karena pemuda sekarang ini tidak mempersiapkan masa depan dan tidak melakukan apa apa,”tegasnya.
Lanjutnya, Pemuda Indonesia saat ini 80% hidupnya ada di sosial media. “Kemajuan teknologi merupakan tantangan kita ke depan dan pemuda muslim harus siap beradaptasi,”jelasnya.
Selaku Ketua Umum Wadah Pengembangan Pengkajian Sosial Politik (WP2SOSPOL) Universitas Negeri Padang (UNP) 2023 berbicara tentang pemuda pertama kita harus sadar dulu kenapa pemuda ini selalu dibahas, nyatanya mahasiswa mempunyai dua hal yaitu fisik yang kuat dan pikiran tajam, tapi tidak dimaksimalkan berarti kufur nikmat. “Itu adalah hal yang harus kita hayati terlebih dahulu, ” tuturnya.
Pemuda itu ada beberapa potensinya, membangkitkan semangat atau berpikir kritis, sebagai pewaris, dan menukar generasi. “Mereka bebas memilih sesuai kemampuan, karena jika dapat gelar saja hanya untuk identitas belum tentu menjadi sukses,”ucapnya.
Sederhananya jika kita bisa memilih untuk menjadi apa, jangan menghujat teman-teman yang berjuang dijalannya, ini termasuk ke tantangan dan problematika sekarang. “Tugas kita sebagai pemuda adalah mengubah hal buruk tersebut,”tutupnya.(Mif)
Wartawan: Devita Rahma(Mg), Silvi Amelia(Mg)