Meraih Ketenangan Jiwa Lewat Intensitas Berpuasa

by: Pixabay

Suarakampus.com- Salah satu hikmah dalam bulan suci Ramadhan adalah dapat memperoleh ketenangan jiwa. Hal tersebut bisa didapatkan oleh setiap muslim jika bersungguh-sungguh dalam menjalani puasa guna meningkatkan ketakwaan di sisi Allah SWT dengan melakukan segala perintahnya dan menjauhi semua larangannya.

Ustadz Abdul Rabbihi menjelaskan, ada beberapa titah untuk mendapatkan takwa di bulan Ramadhan serta membangun ketenangan jiwa seorang muslim. Katanya, keuntungan tersebut bisa diperoleh hanya kepada orang-orang yang dapat mengontrol dirinya dari dorongan untuk berperilaku buruk. “Dalam hidup mestinya kita senantiasa selalu mengutamakan keridhaan dalam mendapatkan imbalan dari Allah SWT, tanpa adanya sifat ria,” tuturnya saat menyampaikan ceramah di Mushalla Kandis Tigo Ruang, Padang, Rabu (06/04).

“Maka dari itu, karena manusia dalam kehidupannya selalu digoda oleh syaitan, maka segeralah beristighfar setiap mengerjakan perbuatan buruk,” ucapnya.

Disamping itu, kata dia Allah SWT juga telah menegaskan dalam QS. Ali-Imran ayat 15, di mana ketika seorang hamba sudah maksimal dalam berpuasa, maka Allah SWT akan memberikan ganjaran berupa takwa.

Sambungnya, adapun cara seorang muslim dapat meraih nilai ketakwaan di sisi Allah SWT bisa dilihat dalam surat Al-Baqarah ayat 185 yang menghimbau umat muslim untuk sering meningkatkan interaksi dengan Alquran. “Jangan jadikan Alquran itu sebagai estetika ruangan, tapi hendaknya dibaca dan tadabburi,” lugasnya.

Kemudian, kata Abdul Rabbihi mengungkapkan melalui puasa, kemampuan setiap muslim dalam segala hal yang menggoda hati merupakan salah satu cara untuk mengendalikan emosi. “Mengontrol hawa nafsu serta memperbanyak amal shaleh adalah kiat dalam mengendalikan emosional seseorang,” tambahnya.

Lalu, ia juga menyebutkan tiga keuntungan yang diperoleh bagi orang-orang bertakwa, di antaranya surga yang di dalamnya terdapat sungai-sungai mengalir, penghuni surga yang kekal bersama pasangannya serta memperoleh keridhaan dari Allah SWT.

“Jangan kita menyia-nyiakan umur yang sudah diamanahkan Allah SWT, karena orang-orang yang beruntung ialah bisa dilihat dari bagaimana ia mengontrol ibadahnya,” tutupnya. (hry)

Wartawan: Ulfa Desnawati

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Bayar Zakat Fitrah dengan Uang Tidak Sah?

Next Post

Tingkatkan Amal pada Bulan Ramadan Lewat Amalan Hati

Related Posts
Total
0
Share