Suarakampus.com– Malam puncak penutupan Seiba Internasional Festival (SIF) tampilkan seni budaya dari tiga negara di antaranya Malaysia, Filipina, dan Kamboja. Penutupan resmi dilakukan oleh Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Martin Kustati, Kampus III Sungai Bangek. (26/11)
Kegiatan penutupan diawali dengan agenda Coffe Morning dan Round Table Colloqium. Dilanjutkan dengan penampilan seni budaya dari tiga negara.
Penutupan tersebut juga dimeriahkan dengan penampilan randai serta tari piring dari mahasiswa. Kemudian, penampilan musikalisasi puisi dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) UIN IB Padang dan ditutup oleh konser dari UKM Musik Kampus.
Martin Kustati memberikan apresiasi terhadap kerja sama antara UIN IB Padang dengan pihak yang terkait. “Festival ini menjadi bukti konkret upaya menghargai keragaman budaya dalam bingkai Islam,” ujarnya.
Kemudian, kata dia, SIF merupakan festival internasional pertama yang diselenggarakan di UIN IB Padang. “Kegiatan ini memberi dampak besar bagi kampus,” ungkapnya.
“Acara ini penunjang akreditasi kampus, salah satu syaratnya keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan nasional maupun internasional,” pungkas Martin.
Lanjutnya, perayaan seni budaya Islam ini melibatkan beberapa negara Asia Tenggara lantaran kebudayaannya yang hampir mirip dengan Indonesia. “Ada tiga negara yang mengikuti, masing-masing mengutus lima delegasi,” sebutnya.
Ia berharap SIF di tahun 2024 memunculkan inovasi baru dan melibatkan banyak negara dan universitas di Indonesia. “Mari kita evaluasi kegiatan di tahun ini untuk ke depannya,” harapnya.
Hal serupa disampaikan Ketua Pelaksana, Syaiful Yazan, memberikan apresiasi kepada pihak yang terlibat dalam pelaksanaan SIF. “Semoga tahun depan acaranya lebih meriah,” tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, selaku delegasi dari Makhad An-Nikmah Al-Islamiyah Kamboja, Sos Rapiyas mengungkapkan terima kasih kepada UIN IB Padang yang telah menghadirkan acara internasional dengan genre Melayu. “Saya bangga mengikuti Seiba Internasional Festival, semoga di tahun depan seluruh negara Asia Tenggara terlibat,” tutupnya. (wng)
Wartawan: Fajar Hadiansyah