Suarakampus.com– Resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang, Nelmawarni sampaikan orasi ilmiah perihal Merantau kuasa dan jejaring sosial Minangkabau. Hal tersebut disampaikan di Auditorium Prof.Dr. Mahmud Yunus, Kamis (02/06).
Nelmawarni mengatakan bahwa wujud dari jejaring sosial Minangkabau di Negeri Sembilan adalah sebagai bentuk asal-usul dan keberadaan masyarakat Minangkabau. “Semua daerah di Negeri Sembilan mengamalkan Adat Perpatih,” jelasnya.
Lanjutnya, ada tiga poin wujud kekuasaan etnik Minangkabau di Negeri Sembilan, di antaranya yaitu orang Minangkabau termasuk pada peringkat pertama dan penggagas adat perpatih. “Hebatnya, mereka adalah pendiri Kerajaan Negeri Sembilan, saat Malaka kalah dari Portugis dan berdirilah Pemerintahan Sultan Johor,” lanjutnya.
Selain itu, ia menuturkan bahwa orang Indonesia sudah sejak dulunya berlayar dan berniaga hingga ke Pantai Timur Afrika. “Saat itu mereka bergabung dengan Komunitas Melayu Madagaskar dan komunitas lain,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, dikutip dari penuturan Mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia yang di Arab Saudi, memperkirakan sekitar 50 persen penduduk Mekkah adalah keturunan orang Indonesia. “Diperkirakan mereka datang di akhir abad ke-19 sampai abad ke-20,” ungkapnya.
Kendati demikian, Nelmawarni menyebutkan sebagian masyarakat Indonesia dari Sulawesi Selatan juga sudah merantau ke Australia sebelum Pelaut Belanda dan Inggris tiba di Australia. “Orang Indonesia lebih dulu merantau ke Australia dibandingkan orang berdarah Eropa,” sebutnya.
Kemudian, kata dia, ketika masyarakat Indonesia menjelajahi pantai utara Australia hanyalah menggunakan perahu Pinisi. “Cukup unik sebenarnya, mereka menyebrangi lautan menggunakan perahu Pinisi pada tahun 1907,” katanya.
Selain itu, Nelmawarni menuturkan bahwa tercatat 30.620 jiwa orang Indonesia resmi menetap di Jepang. “Tahun 2007 ada sebanyak 30.620 masyarakat Indonesia menetap di negara Sakura,” tuturnya.
Ia menyimpulkan, merantaunya orang Minangkabau di Negeri Sembilan tidak hanya sebatas berdiaspora dalam artian penyebaran. “Mengembangkan jejaring sosial Minangkabau sebagai bentuk keberlanjutan sistem matrilineal,” tutupnya. (nsa)
Wartawan : Indah Yulfia (Mg) dan Rolla Purnama Sari (Mg)