Oleh: Miftahul Rahman
(Mahasiswa Fakultas Dakwah UIN Imam Bonjol Padang)
Ku tanak segumpal harapan
Ku hangatkan air disela-sela kelopak mata
Berharap ku tak lagi kelaparan
Suguh sayang, itu hanyalah sebuah harapan
Ku basuh luka dengan setetes air mata
Bergemuruh hati dan jiwa
Gapura jiwa runtuh seketika
Kala bersenandung irama cinta
Gemerlap malam tanpa selamat malam
Mentari pagi tanpa selamat siang
Begitu heningkah kesunyian?
Kuas ku menari-nari di kertas suci
Melukis syair-syair menusuk hati
Duhai hati janganlah engkau merintih
Bukankah itu bukti dari kasih
Seiba, 11 Mei 2023