Suarakampus.com- Dalam orasi ilmiah sidang senat terbuka pengukuhan guru besar UIN IB, Prof. DR. Bukhari, M.Ag mengatakan pentingnya ketahanan keluarga dalam menghadapi tantangan zaman. Beliau menyampaikan pemikiran-pemikiran kunci tentang religius sebagai faktor utama dalam membangun ketahanan keluarga, demi kemajuan umat era five point zero, Kamis (30/11).
Menurut Bukhari, fenomena melemahnya ketahanan keluarga terjadi secara merata, bahkan dengan contoh nyata di daerah Solok Selatan, di mana banyaknya kalangan ibu-ibu guru sertifikasi yang mengajukan cerai. “Akhir-akhir ini ketahanan keluarga sudah luntur, bahkan banyak perempuan yang mengajukan cerai,” ungkapnya.
Beliau menyatakan bahwa dakwah memiliki peran krusial dalam memperkuat ketahanan keluarga, dengan pendidikan sebagai bagian integral dari dakwah tersebut. “Barangkali kami dari dakwah ini perlu untuk menguatkan ketahanan keluarga, dan mengatakan bahwa pendidikan itu bagian dari dakwah,” katanya.
Orasi ini didukung oleh penelitian terbaru yang dimuat di Scopus dengan judul “Islamic Guidance and Counseling Journal” pada tahun 2023. “Oleh sebab itu saya mengambil bahan ini di salah satu artikel yang saya jadikan sebagai persyaratan guru besar yaitu terbit di Scopus,” ujarnya.
Ia menggaris bawahi bahwa ketahanan keluarga bukan hanya sebagai fondasi kesejahteraan, tetapi juga sebagai kunci untuk mengatasi tantangan, krisis, dan perubahan dalam kehidupan sehari-hari. “Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa ketahanan keluarga menjadi faktor penting untuk membangun keluarga harmonis dan sistem sosial terkecil dalam mewujudkan kesejahteraan umat di era five point zero ini,” tambahnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan indikator penting dalam mewujudkan ketahanan keluarga, termasuk komunikasi efektif dalam keluarga. “Indikator penting dalam keluarga di antaranya komunikasi yang efektif kemudian koneksi emosional yang kuat, dan pengelolaan resolusi konflik yang sehat,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa religiusitas menjadi mediator penting dalam mewujudkan ketahanan keluarga, di mana hasil penelitian membuktikan bahwa religiusitas mempunyai peranan penting sebagai mediator dalam mewujudkan ketahanan keluarga. “Penerapan religiusitas seperti psikologi dakwah dapat membentuk kepribadian yang seimbang dan selaras dengan ajaran agama,” tutupnya. (una)
Wartawan: Abdul Rahman (Mg)