Overthinking Berdampak Buruk Bagi Kesehatan Tubuh

Sumber: pixabay

Suarakampus.com- Istilah “Overthinking” (pikiran berlebihan terhadap sesuatu) mungkin bukan hal yang baru lagi di kalangan anak muda. Istilah ini sudah lumrah dan hadir tanpa disadari. Di mana, seseorang dihadapi dengan kondisi yang terlalu memikirkan suatu hal dan bahkan dipercayai. Akan tetapi, hal tersebut belum tentu benar. Sikap seperti itu, tentu saja akan menimbulkan dampak pada diri orang yang bersangkutan.

Dampak paling dekat yaitu akan mengganggu kesehatan. Seperti merujuk pada Halodoc yang mengatakan bahwa, overthinking yang sedang dirasakan dalam jangka panjang dapat memicu dampak negatif untuk kesehatan tubuh dan mental.

Dampak overthinking seperti di bawah ini:

  1. Mempengaruhi Kinerja Otak
    Overthinking ini bisa mempengaruhi kinerja otak. Hal ini disebabkan oleh orang yang bersangkutan merasakan stres akibat overthinking. Kemudian, kristol bisa merusak dan membunuh sel-sel otak pada hipokampus. Adapun overthinking yang kronis dapat merubah fungsi otak dengan mengubah struktur dan konektivitasnya. Hal ini, menyebabkan masalah mental, seperti gangguan kecemasan dan gangguan mood.
  2. Mempengaruhi Sistem Pencernaan
    Dampak selanjutnya bisa mempengaruhi sistem pencernaan. Tidak lain lagi, hal ini tentu juga disebabkan oleh stres yang berlebihan. Biasanya, masalah pencernaan ini seperti penyakit radang usus, sindrom iritasi usus besar, perubahan motilitas saluran cerna dan sekresi lambung, peningkatan permeabilitas usus dan perubahan mikrobiota usus.
  3. Fungsi Jantung
    Nah, dampak ketiga akibat overthinking yaitu akan menggangu fungsi jantung. Di mana rasa khawatir yang berlebihan bisa membahayakan kesehatan kardiovaskular. Masalah yang akan muncul terlihat seperti, timbulnya rasa sakit di dada, takikardia,dan pusing. Adapun dampak yang paling kronis, seperti timbulnya faktor depresi, penyalahgunaan zat dan kesulitan tidur.
  4. Merusak Kesehatan
    Overthinking secara terus-menerus, bisa mempengaruhi kesehatan kulit. Kecemasan berlebihan memperburuk sejumlah gangguan kulit seperi psoriasis, dermatitis atopic, pruritus, alopecia, areata, dan dermatitis seboroik.
  5. Menekan Sistem Kekebalan Tubuh
    Adanya penekan kekebalan tubuh ini berdampak pada melemahkan sistem kekebalan tubuh. Hal ini tentu saja dapat memicu infeksi penyakit yang akan datang.
  6. Risiko Kanker Meningkat
    Risiko yang paling parah yaitu menyebabkan aktivitas konstan sumbu hipotalamus hipofisis adrenal merusak respons imun, yang menyebabkan kanker akan timbul.

Maka dari itu, mulai sekarang kurangi jauhilah kecemasan yang berlebihan. Pasalnya, banyak dampak kronis yang akan kita rasakan di kemudian hari. Meski seperti hal yang sepele, tapi berdampak buruk bagi kesehatan tubuh kita. Sudah terbukti, overthinking itu tidak baik. Mulailah hidup sehat dengan terlepas dari overthinking.

Penulis: Nada Asa (Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang)

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Terpilih Sebagai Komandan KSR PMI UIN IB, Ozi Siap Meningkatkan Kualitas Anggota

Next Post

Enam Dosen Terpapar Covid-19, FTK Berlakukan Lockdown

Related Posts
Total
0
Share