Oleh: Ikhsan Nur Hidayat
(Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang)
Hanya sang bayu yang tahu
Bagiamana diri ini berjalan
Pemuda tangguh penuh asa
Yang sudah mati dengan rasa
Siang hari penuh harsa
Malam hari penuh duka
Mereka tidak akan tahu
Bagaimana dirimu itu
Sangat semu proses ini
Pemuda tangguh berdiam diri
Tapak kaki berpijak rapi
Melewati rasa penuh dengki
Mengapa mereka seberuntung itu
Sedangkan kita seburuk ini
Dimana letak kesalahan ku
Hingga tuhan memberi semua ini
Aku tak tahu sampai kapan
Angin dalu silir di telinga
Membisik penuh dengan makna
Menggambar anagata yang tak nyata
Padang, 12 Februari 2023