Suarakampus.com– Guru Besar Pendidikan Nasional, Biyanto menyampaikan, pendidikan hanya dapat terwujud melalui kerja sama lintas sektor. Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber kuliah umum di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Imam Bonjol Padang, pada Senin (05/05).
PBiyanto menegaskan, pentingnya keterlibatan keluarga, masyarakat, dan media dalam membangun kualitas pendidikan. “Sekolah tidak bisa bekerja sendiri,” katanya.
Pakar pendidikan nasional itu mengungkapkan, angka partisipasi sekolah di Indonesia memang tinggi, namun tantangan sarana masih membayangi. “Sebanyak 60% sekolah dasar membutuhkan perbaikan fasilitas,” ungkapnya.
Profesor tersebut menambahkan, pendidikan merupakan proses jangka panjang yang tidak dapat diraih secara instan. “Satu-satunya jalan mengubah nasib bangsa adalah melalui pendidikan,” ucapnya.
Akademisi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya itu juga menyoroti fungsi pendidikan dalam menekan angka kemiskinan. “Pendidikan berkualitas dapat meningkatkan taraf hidup keluarga miskin,” jelasnya.
Narasumber kuliah umum itu menilai bahwa penyelesaian masalah pendidikan harus dilakukan secara sistemik dan berkelanjutan. “Tidak bisa hanya dengan pendekatan jangka pendek,” sambungnya.
Biyanto juga mendorong lulusan fakultas pendidikan untuk berpikir luas dalam merancang karier. “Lulusan pendidikan tidak harus selalu menjadi guru,” tegasnya.
Tokoh pendidikan nasional tersebut menyebut, banyak sektor terbuka untuk lulusan pendidikan jika memiliki kompetensi yang adaptif. “Mereka bisa menjadi birokrat, politisi, bahkan entrepreneur,” ujarnya.
Di akhir pemaparannya, Biyanto mengingatkan bahwa fleksibilitas adalah kunci keberhasilan lulusan dalam menghadapi tantangan zaman. “Jangan membatasi diri pada satu peran saja,” tutupnya. (ver)
Wartawan: Adani Asri (Mg)