Suarakampus.com- Pensiunan Guru Besar Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) UIN Imam Bonjol Padang Amirsyahruddin meninggal dunia pada pukul 03:45 WIB, Jumat (02/09). Sebelum pemakaman jenazah, almarhum dilepas oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja sama, Welhendri Azwar di Masjid Baitul Hikmah siang tadi.
Jenazah beliau dishalatkan di Masjid Palimo Indah, Pauh, Kota Padang dan dikebumikan di dekat lokasi Rumah Sakit Universitas Andalas (Unand), Limau Manis. Sebelum dimakamkan, jenazah beliau dibawa ke Masjid Baitul Hikmah UIN IB untuk prosesi pelepasan almarhum.
Selaku Dekan FDIK, Wakidul Kohar menuturkan beliau adalah sosok yang aktif dalam melakukan pembinaan ke berbagai organisasi baik intra maupun ekstra kampus seperti, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa Muhammadiah (IMM) dan lain sebagainya. “Beliau sangat aktif memberikan penyuluhan sekaligus pembinaan ke berbagai organisasi di kampus UIN IB ini,” terangnya.
Salah seorang pihak keluarga sekaligus Dosen Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) dan FDIK, Ulfatmi mengatakan beliau merupakan seorang yang menanamkan pentingnya arti pendidikan. Ia menyebut, beliau kerap menyampaikan bahwa kekayaan Ilmu lebih utama dibandingkan dengan kekayaan materil.
“Beliau adalah sosok panutan bagi semua orang, terutama dalam bidang pendidikan,” ujarnya.
Ulfatmi menyampaikan pesan yang hendak disampaikan almarhum saat masih hidup, terutama bagi tenaga pendidik. “Jangan pernah mencari uang, tapi jadilah pendidik, dengan jadi pendidik, itu sudah membuatmu kaya,” pesan almarhum ketika masih hidup.
Selain itu, ia juga mengungkapkan beliau adalah sosok yang tangguh dan tidak pernah mengeluh walau dalam keadaan sesakit apapun. “Selama empat tahun terbaring sakit, tidak pernah kami melihat ayahanda mengeluh,” ucapnya. (hry)
Wartawan: Rolla Purnama Sari dan Fajar Hardiansyah (Mg)