Peran Penting Generasi Muda Menangkal Radikalisme di Indonesia

Suasana saat penyampaian materi radikalisme oleh Polda Sumbar di Aula FDIK (Foto: Manisma/suarakampus.com)

Suarakampus.com- Mahasiswa sebagai generasi muda memiliki peranan penting dalam menangkal paham radikalisme yang terjadi saat ini. Maka dari itu, perlunya pemahaman tentang hal ini agar tidak meningkatnya radikalisme.

Kepala Subdirektorat Lembaga Negara Direktorat Pengamanan Objek Vital (Kasubdit Lemneg Ditpamobvit) Polisi Daerah Sumatra Barat (Polda Sumbar) Ichwan mengatakan, banyak hal yang terjadi sekarang mulai dari cara menjalankan agama tidak sesuai dengan tempatnya. “Ada sebagian orang yang dalam menjalankan ritual agama secara berlebihan sehingga, tidak meletakkan sesuatu pada tempatnya,” katanya, Kamis (23/06).

Lanjutnya, beribadah tentu harus berlandaskan kepada ajaran agama yang diikuti jika beragama Islam maka harus sesuai dengan ajaran Rasulullah, serta tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan Hadis Sahih. “Dalam beribadah tentu harus ada pedoman kita,” ucapnya.

Kemudian, ia menjelaskan bahwa munculnya pemahaman radikalisme dari kelompok-kelompok yang menentang dan ingin mengubah ideologi bangsa yaitu pancasila serta tidak mengakui adanya Undang-undang negara.

“Radikalisme seperti ini yang lagi marak-maraknya terjadi, dengan ciri berlebihan dalam beragama,” jelasnya saat menyampaikan materi.

Sementara itu, Komisaris Polisi (Kompol) Abriadi menuturkan, organisasi radikalisme tersebut tersebar di mana-mana dan penting untuk waspada serta selektif dalam memasuki kelompok. “Takutnya nanti jika tidak pandai-pandai dalam menyeleksi organissasi yang kita masuki maka, akan berdampak besar pada pemahaman yang akan ditanamkan nanti,” tuturnya.

Selain itu, kata dia harus berhati-hati dalam mengikuti setiap kegiatan yang berbau keagamaan, sebab penyebaran paham radikal juga dilakukan lewat kajian Islam. “Sebelum menerima ilmu yang disampaikan alangkah baiknya kita teliti dan telaah lagi materi yang disajikan tersebut. Mulai dari hadis yang digunakan benar atau tidaknya,” ujarnya.

Ia berharap, agar Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang menjadi orang yang bebas dari sifat radikalisme dan terhindar yang hal semacamnya. “Semoga kelak mahasiswa semua mampu menjadi pendakwah yang berperang teguh pada ajaran Muhammad, serta jauh dari sifat menyimpang hendaknya,” harapnya. (ndn)

Wartawan: Manisma Habibayana

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Lelah Tersenyum

Next Post

Hilang

Related Posts
Total
0
Share