Suarakampus.com- Sukses raih posisi ke-4 dalam ajang Final OASE 2023 pada cabang Qiraatul Kutub yang diselenggarakan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Salsabila Firdaus ungkapkan ketertarikannya akibat belajar bersama senior.
Kata dia, belajar kitab kuning hanya sekedar tuntutan semasa pesantren di Nurul Yaqin, Padang Pariaman. “Awal belajar waktu kelas delapan,” ujarnya.
Ia mengaku memasuki masa Madrasah Aliyah (SMA) muncul ketertarikan belajar lagi lantaran banyak senior yang punya skill hebat. “Tertarik karena liat senior belajar kitab kuning, akhirnya ikutan juga,” jelasnya.
Lanjutnya, ia mulai mengikuti event kecil yang ada di tingkat prodi dan selingkup kampus. “Kegiatan ini juga untuk menambah wawasan saya,” paparnya.
“Kalau untuk tingkat nasional ini, kegiatan OASE ini yang pertama buat saya,” sambungnya.
Ia mengungkapkan lantaran sering mengikuti perlombaan di tingkat fakultas dan kampus, menghantarkannya menjadi wakil UIN IB dalam lomba tingkat nasional. “Sering ikut lomba jadi terpilih sebagai wakil UIN IB,” pungkasnya.
Salsabila menuturkan saat perlombaan ia berhasil meraih peringkat ke-2 pada babak penyisihan. “Masuk grand final, akhirnya dapat harapan satu,” ungkapnya.
Kemudian, ia menyebutkan dalam perlombaan kitab yang diuji adalah kitab tafsir al-Qur’an dengan tiga juri dengan materi yang berbeda. “Juri pertama membahas nahwu sharaf, kedua mufradat dan kontekstual bahasa, yang ketiga permasalahan yang dikaitkan,” ujarnya.
Kendati demikian, kata dia, rajin belajar dan pahami mufradat hurufnya maka akan mudah memahami Qiraatul Kutub tersebut. “Sering latihan juga trik cepat menguasai kitab tersebut,” lugasnya.
Ia berharap menjadi pribadi yang baik dan mempersiapkan diri untuk event yang akan datang. “Semoga saya dapat bertawakal dan tidak sombong dengan pencapaian ini,” tutupnya. (wng)
Wartawan: Nadhira Syauqi (Mg)
