Suarakampus.com- Hari Perempuan Internasional adalah momentum untuk mendedikasikan pencapaian gerakan perempuan di berbagai bidang. Hal tersebut disampaikan Mutiara Ika Pratiwi selaku pemateri dalam diskusi menuju Internasional Women’s Day (IWD) 2021 secara virtual melalui aplikasi Zoom Meeting, Senin (08/02).

Perempuan harus mampu bergerak di bidang politik, sosial dan budaya. “Sekilas menyinggung sejarah di belahan Eropa dan Amerika di mana praktek awal perindustrian, perempuan miskin yang hidup dalam kondisi kerja tak layak mampu memimpin gerakan yang akhirnya mengubah dunia,” katanya.

Lanjutnya, Hari Perempuan Nasional diperingati pada 8 Maret dengan slogan Bread and Roses yang identik dengan pemogokan buruh perempuan. “Semangat perempuan untuk merebut kemerdekaan dan martabat sebagai seorang pekerja berhasil mencetuskan ide yang revolusioner,” tambahnya.

Pemateri selanjutnya, Defi Sayekti mengatakan, perempuan pendahulu berhasil membawa kita melompat dari doktrin perempuan hanya berada pada ranah domestik. “Namun perempuan juga bisa diranah publik dan harus kita pertahankan pada era pandemi sekarang,” ujarnya.

Kemudian, dalam dunia kerja posisi perempuan belum sepenuhnya aman karena masih banyak terjadi eksploitasi terhadap pekerja perempuan. “Apalagi pada masa pandemi perempuan perempuan diluar sana banyak yang di PHK dan dirumahkan,” lanjutnya.

“Kedepannya perempuan bisa difasilitasi, diberi hak yang adil dan meningkatkan sikap menghormati atau menghargai,” tutupnya. (gfr)

Wartawan: Felia Salsabila