Suarakampus.com- Pelaksanaan GeNose C19 test yang dilakukan peserta Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) ke II Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Sumatra tidak berjalan lancar. Hal itu terlihat dari banyaknya penumpukan peserta hingga menciptakan situasi yang tidak kondusif saat proses pengecekan.
GeNose C19 test merupakan mekanisme yang harus dilakukan peserta sebelum melaksanakan PKM ke II PTKIN se Sumatera. Kegiatan ini berlangsung di teras depan Aula Mansur Dt. Nagari Basa UIN Imam Bonjol (IB) Padang.
Perwakilan kontingen IAIN Bukittinggi Muhammad Ihsan mengatakan, Liaison Officer (LO) yang ditugaskan mendampingi kontingen tidak menjalankan tugasnya secara maksimal. “Kami tidak mengetahui informasi yang jelas dan membuat kami menunggu antrean tanpa adanya kepastian dari panitia penyelenggara,” kata Ihsan, Sabtu (05/06).
Ia menuturkan, komunikasi yang buruk antara panitia dengan peserta menyebabkan informasi tentang tidak maksimal. “Kami kebingungan terkait mekanisme pelaksanaan GeNose C19 test ini, dan tidak ada panitia yang mendampingi,” katanya.
Lanjutnya, tidak adanya kejelasan informasi tersebut menyebabkan terjadinya penumpukan peserta dalam melakukan GeNose C19 test. “Kami harus menunggu lama sebelum melakukan tes dan akhirnya harus berdesak-desakan,” ucapnya.
Menanggapi hal itu, Penanggung Jawab GeNose C19 test, Gusnierawati mengatakan kendala tersebut disebabkan karena petugas pelaksana GeNose C19 test lalai dalam melakukan tugasnya. “UIN IB Padang hanya sebagai penanggung jawab, tim Klinik Destamara Medika lah yang jadi pelaksananya,” katanya.
Gusnierawati menuturkan petugas pelaksana GeNose C19 test tidak bekerja secara profesional. “Petugas yang kurang tanggap, hingga peserta berdempetan hingga menimbulkan keramaian,” tuturnya.
Selain itu, ia mengatakan kelalaian ini disebabkan oleh minimnya tenaga kesehatan dan perlengkapan yang kurang memadai. “Sebenarnya personal dari kesehatan itu sedikit dan jumlah peserta yang akan dites sekian ribu orang, serta kelengkapannya juga kurang,” tambahnya.
Sementara itu Petugas Pelaksana GeNose C19 test, Rena Oktaviani mengatakan bahwa pihaknya hanya menerima 300 data peserta yang akan melakukan GeNose C19 test. “Data yang kami terima dari panitia bertolak belakang dari data di lapangan yang berjumlah ribuan,” katanya.
Rena menuturkan peningkatan jumlah peserta menyebabkan petugas kewalahan dalam melakukan pengecekan. “Kami hanya menyediakan alat dan petugas sesuai data awal yang diberikan panitia,” katanya saat diwawancarai tim suarakampus.com.
Menurutnya, peningkatan peserta dalam melakukan GeNose C19 test tersebut disebabkan karena banyaknya PTKIN yang tidak datang sesuai dengan jadwal antrean yang telah ditentukan. “Mereka tidak datang tepat waktu karena terkepung hujan sehingga mereka berteduh dahulu,” ungkapnya.
Kemudian ia mengatakan pelaksanaan GeNose C19 test harus dilanjutkan setelah penyelenggaraan Technical Meeting (TM) selesai dilakukan peserta. “Tes akan dilanjutkan setelah asar karena masih ada beberapa peserta yang belum dilakukan pengecekan,” katanya.
Rena berharap peserta yang akan melaksanakan tes ini agar dapat mematuhi protokol kesehatan , tidak berdesak-desakan dan sesuai dengan jadwal tes yang telah ditentukan. “Pelaksanaan GeNose C19 test tadi masih banyak yang belum mematuhi protokol kesehatan, semoga ke depannya lebih ditingkatkan,” ucapnya. (fga)
Wartawan: Hungri dan Kartika