PJLTN Jumadi 2021: Menjawab Kebutuhan Pers Mahasiswa Dunia Digital

Kegiatan PJTLN JUMADI 2021 UIN Raden Fatah Palembang (Foto: Ghaffar Ramdi/suarakampus.com).

Di zaman yang serba canggih saat sekarang ini, perkembangan teknologi dan cepatnya arus perputaran infrormasi membuat kita berada dalam kehidupan yang sangat update. Segala bentuk informasi seakan bisa dipegang dalam satu genggaman dengan menggunakan smartphone. Tidak hanya itu, dengan segala kemudahan dalam mengakses berbagai situs, membuat kita sesuka hati dapat berselancar menggunakan jaringan internet.

Begitu juga dengan dunia jurnalisme, tidak luput dari pengaruh perkembangan zaman. Jika dahulunya, jurnalisme kerap kali hanya dikaitkan dengan media berbentuk cetak semisal koran, majalah dan tabloid. Sekarang juga sudah berevolusi menggunakan media online dalam bentuk portal yang bisa diakses oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun seseorang berada.

Menyadari bahwa dunia digital akan menjadi sebuah fenomena yang akan terus mengalami perkembangan, maka Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Ukhuwah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang mengadakan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) 14 sampai 16 Januari 2021 lalu dengan mengangkat tema Jurnalisme Mahasiswa Digital (Jumadi).

Berbeda dengan PJTLN sebelumnya, kali ini acara diadakan secara virtual mengingat situasi Indonesia yang masih darurat pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid 19). Walaupun acara dilaksanakan secara daring tapi tidak menghalangi semangat dari panitia untuk tetap menggelar PJTLN Jumadi 2021 secara daring.

Pembukaan pendaftaran PJTLN Jumadi 2021 dimulai sejak tanggal 14 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021 dengan beberapa ketentuan serta persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta dari LPM se-Indonesia. Setiap peserta diwajibkan untuk mengirimkan tulisan opini, feature, atau indepth news yang pernah diterbitkan di media massa atau LPM masing-masing, telah mengikuti  Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTLD), serta melampirkan scan kartu aktif sebagai pers mahasiswa. Setelah pengumuman peserta keluar, tercatat ada sekitar 50 peserta yang bisa mengikuti kegiatan PJTLN Jumadi secara daring.

Kegiatan dilaksanakan selama tiga hari terhitung dari 14 hingga 16 Januari 2021. Acara PJTLN Jumadi 2021 dimulai dengan serangkaian kegiatan seperti laporan dari ketua panitia, sambutan dari Pemimpin Umum LPM Ukhuwah, serta pembukaan secara resmi kegiatan PJTLN Jumadi 2021 oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UIN Raden Fatah Palembang Hamidah. Acara pembukaan berlangsung dengan hikmat walaupun hanya dilakukan secara virtual menggunakan aplikasi zoom meeting.

Setelah acara pembukaan, kegiatan langsung dimulai dengan penyampain materi pertama oleh Aghnia Azkia dari British Broadcasting Corporation (BBC) East Asia dengan materi jurnalisme data. Dalam materi jurnalisme data Aghnia mengatakan pada saat sekarang ini orang yang berkecimpung di dunia jurnalisme data di Indonesia tidaklah banyak. “Saat ini kebutuhan akan jurnalisme data sangatlah banyak, namun orang yang benar-benar menekuni dunia jurnalisme data hanya sedikit,” katanya kepada peserta PJTLN Jumadi 2021, Kamis (14/01).

Kemudian, Aghnia menyebutkan dalam jurnalisme data terdapat beberapa macam data yang harus dikumpulkan untuk sebuah berita. “Jurnalisme data memerlukan data primer sebagai data pokok, data sekuder sebagai data tambahan dan data tersier sebagai data pelengkap dalam berita,” ujarnya.

Selain itu, Aghnia juga menjelaskan tentang teknik dalam mencari data dalam pengaplikasian jurnalisme data. “Diantara teknik yang banyak digunakan jurnalis adalah pencarian data melalui google serta menggunakan developer tools yang tersedia di sebuah browser,” terangnya.

Setelah materi pertama, penyampaian materi kedua dalam PJTLN Jumadi 2021 disampaikan oleh Ibrahim Asryad dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palembang tentang jurnalisme kloning, hoax, dan disinformasi. Dalam materinya, Ibrahmi mengatakan perkembangan zaman yang terus maju dan kebutuhan masyarakat informasi dapat memicu timbulnya jurnalisme kloning. “Saat sekarang banyak media online di Indonesia yang menyajikan informasi yang sama dengan media lain, tanpa adanya penyertaan sumber asli dari informasi tersebut,” ungkapnya.

Kemudian, Ibrahim mengatakan pada saat sekarang ini sering terjadi disinformasi. Hal demikian dapat terjadi karena orang yang menyebarkan tersebut menyampaikan sebuah informasi salah dan mengetahui kalau tindakan itu salah. “Alasan dibalik penyebaran disinformasi adalah sengaja untuk menprovokasi, kepentingan gerakan politik, kegiatan propaganda serta hanya sekedar bahan lucu-lucuan,” katanya.

Hari kedua PJTLN Jumadi 2021 diisi dengan kegiatan membuat artikel berita yang dimonitori langsung oleh Redaktur Pelaksana Tirto.id Dieqy Hasbi Wadhana. Peserta diberikan waktu beberapa jam untuk membuat artikel berita tentang kebudayaan Provinsi Sumatera Selatan. Setelah menyelesaikan pembuatan artikel berita, peserta diminta untuk menjelaskan artikel yang dibuat dan dievaluasi langsung oleh Dieqy.

Hari ketiga, peserta PJTLN Jumadi 2021 dipersilakan untuk menjelaskan LPM masing-masing. Kegiatan tersebut bersamaan dengan pernyataan kelulusan seluruh peserta PJTLN Jumadi 2021. Malam penutupan kegiatan, panitia melangsungkan kegiatan bernama malam budaya. Dalam hal ini, peserta menampilkan kebudayaan dari daerah masing-masing dan menjelaskan kepada forum tentang kebudayaan tersebut.

PJTLN Jumadi 2021 ditutup dengan meriah dan mendapat antusias yang luar biasa dari seluruh panitia dan peserta. Seluruh peserta dipersilakan untuk meniggalkan forum zoom dengan wajah yang gembira. Walaupun kegiatan hanya berlangsung tiga hari dan hanya bertatap muka secara virtual, namun berhasil menjalin tali silaturrahmi baik itu antara sesama peserta dan juga panitia penyelenggara. Dengan harapan, jika situasi sudah kembali normal bisa saling mengunjungi satu dengan yang lainnya.

Penulis: Ghaffar Ramdi

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

UIN IB Peringkat Pertama Kategori Pendaftar Tertinggi SPAN-PTKIN 2020

Next Post

Pasca Dua Tahun Diresmikan, Kondisi Mesjid Baitul Hikmah Memprihatinkan

Related Posts
Total
0
Share