Suarakampus.com- Pudarnya mentalitas Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang dalam mengkritik kampus merupakan persoalan yang mesti dibenahi. Demikian diskusi terbuka yang digelar oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) UIN IB di Blok M Selasa, (15/11).
Sebagai aktivis kampus UIN IB, Muhammad Jalali mengatakan Mahasiswa UIN IB sudah mulai takut dalam menyampaikan keluh kesah dan kritikan untuk kampus. Pasalnya, tak jarang mahasiswa mendapatkan perlakuan tidak baik dari dosen serta mengeluhkan fasilitas kampus yang kurang memadai.
“Saat ini mahasiswa harus lebih peka terhadap lingkungan kampus,” ucapnya saat menyampaikan materi.
Ia menjelaskan, secara ideal mahasiswa memiliki hak dan kewajiban dalam bertindak. Katanya, saat mahasiswa sudah membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT), mereka juga harus mendapatkan hak berupa fasilitas layak demi menunjang kenyamanan berkuliah.
“Contohnya saja, saat portal kita bermasalah atau tidak layak dipakai, kita harus mempertanyakan hal itu,” tegasnya.
Jalal mengungkapkan kebanyakan mahasiswa sekarang lebih mementingkan diri sendiri ketimbang peduli dengan kekurangan kampus. Ia menyebut, mengkritik kampus bahkan dosen dianggap oleh sebagian besar mahasiswa sebagai ancaman untuk nilai perkuliahan.
“Sudah saatnya kawan-kawan bangkit dari tempat tidur, jangan biarkan pimpinan kampus duduk di singgasananya yang membuat hak-hak kalian tidak terpenuhi,” paparnya.
Senada dengan itu, Presiden Mahasiswa (Presma) UIN IB, Nopalion menuturkan kebanyakan mahasiswa sudah terlena dengan kesibukan perkuliahan sehingga tidak peduli dan tidak berani lagi dalam menyuarakan aspirasinya. “Diskusi ini untuk menyadarkan kita bahwa fungsi mahasiswa itu bukan hanya kuliah saja,” lugasnya.
Ia menyampaikan kepada seluruh Mahasiswa UIN IB untuk sadar akan peran dan fungsinya sebagai mahasiswa. “Mari kita sama-sama peduli dan sadar dengan lingkungan kampus hari ini,” terangnya.
Berdasarkan hasil observasi dari tim suarakampus.com, diskusi terbuka itu sangat sepi peminat. (hry)
Wartawan: Ikhsan Nur Hidayat (Mg), Nurfatila (Mg), dan Lativa Husna (Mg)