Oleh: Verlandi Putra
(Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris UIN Imam Bonjol Padang)
Tertatih daku menyusur senja
Menjunjung kalam bersulam asa
Seruas harap tersimpan lara
Mengiba takdir nan tiada nyana
Megah kencana berlumur sunyi
Terpasung angin berdebu luka
Sehelai sutra tertindih perigi
Menanti genggam yang tiada jua
Daku memahat jejak jelaga
Gulirkan waktu nan tiada reda
Anyam aksara lenyap makna
Terhimpit malam bertirai mega
Keping cahaya membisu sendu
Menangkup bening di batas hari
Rengkuh sesal yang merundung waktu
Seutas janji terbakar sendiri
Selayang kelopak mengurai wangi
Mengiba hampa meretas ragu
Daku terjaga dalam insani
Menjerat rasa pada yang lalu
Angin berbisik lirih menepi
Membawa pesan dalam gulana
Sampai bilakah engkau mengerti
Ataukah daku semata fana
Rantaian mawar merunduk redup
Tak lagi ranum menunggu hadap
Kepada takdir senyum mengatup
Menjadi lengkung yang raib lenyap
Entah tergenggam entah terlupa
Hingga daku pun tiada tahu
Ataukah cuma bayang semata
Terpendam waktu mengabu sayu