Sebuah Hadiah Redam

Ilustrasi: Verlandi/suarakampus.com

Oleh: Verlandi Putra
(Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris UIN Imam Bonjol Padang)

Tertatih daku menyusur senja
Menjunjung kalam bersulam asa
Seruas harap tersimpan lara
Mengiba takdir nan tiada nyana

Megah kencana berlumur sunyi
Terpasung angin berdebu luka
Sehelai sutra tertindih perigi
Menanti genggam yang tiada jua

Daku memahat jejak jelaga
Gulirkan waktu nan tiada reda
Anyam aksara lenyap makna
Terhimpit malam bertirai mega

Keping cahaya membisu sendu
Menangkup bening di batas hari
Rengkuh sesal yang merundung waktu
Seutas janji terbakar sendiri

Selayang kelopak mengurai wangi
Mengiba hampa meretas ragu
Daku terjaga dalam insani
Menjerat rasa pada yang lalu

Angin berbisik lirih menepi
Membawa pesan dalam gulana
Sampai bilakah engkau mengerti
Ataukah daku semata fana

Rantaian mawar merunduk redup
Tak lagi ranum menunggu hadap
Kepada takdir senyum mengatup
Menjadi lengkung yang raib lenyap

Entah tergenggam entah terlupa
Hingga daku pun tiada tahu
Ataukah cuma bayang semata
Terpendam waktu mengabu sayu

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Kandidat Ketua DEMA 2025 Diduga Terlibat Politik Praktis, Ketua SEMA UIN IB Angkat Bicara

Next Post

Melangitkan Mimpi Versi Jalur Langit

Related Posts

Rindu Yang Tak Bertepi

Oleh:Nurul Fadillah Gelap gulita di tengah sendiriKau seolah menghampiriMenyelip dalam hatiMenemaniku di kala sepiMenghiburku dalam tariBayanganmu seolah tak…
Selengkapnya
Total
0
Share