Suarakampus.com- SeIBa International Festival (SIF) merupakan ajang yang disiapkan sebagai ivent bergengsi bagi UIN Imam Bonjol Padang. Paduan penyelenggaraan antara pertemuan akademik dan penampilan seni budaya.
“Ini challenge bagi tim untuk melaksanakan secara maksimal, kita jadikan ikon program tahunan. Bgaimanapun juga, kampus mitra di luar negeri itu, ingin sekali ke Ranah Minang,” ujar Rektor UIN Imam Bonjol Padang, Martin Kustati, ketika diminta komentarnya seputar persiapan SIF, kemarin.
Sebagai sebuah terobosan menjadikan UIN Imam Bonjol Padang sebagai kampus unggul di Asia Tenggara, SIF 2023 dirancang pertemuan akademisi, budayawan dan sastrawan. Pengkaji kebudayaan akan membahas isu aktual tentang peradaban Islam kawasan, dalam bingkai dunia melayu dunia Islam.
“Tentu saja, yang paling penting mengajak mahasiswa dari perguruan tinggi yang memiliki talent seni dan budaya,” tegas guru besar bidang linguistik ini.
SIF akan digelar 21 – 27 November 2023. Selain Seminar Kebudayaan yang mengundang para pakar membentang kertas kerja, juga penampilan seni dan budaya. Seperti seni musik, tari, puisi, hingga film pendek bertema asia tenggara. Kegiatan juga menghadirkan staycation ke objek wisata ikonik Ranah Minang.
Hasil rapat marathon yang dilakukan oleh panitia penyelenggara, selain penampilan dari Filipina, Thailand, Kamboja, Malaysia, beberapa kampus di Sumatera menyatakan ikut ambil bagian, ditambah dengan tuan rumah.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Welhendri Azwar, menyatakan, event ini menjadi terobosan penting agar UIN Imam Bonjol Padang naik kelas sebagai kampus yang ikut menyumbangkan pemikiran kebudayaan dan peradaban.
“Kertas kerja para penyaji nanti akan dijadikan prosiding, para aktor panggung yang tampil akan diberi sertifikat. Kita ingin sekali, ajang ini ditunggu-tunggu oleh banyak orang di masa depan,” tuturnya. (wng)
Wartawan: Redaksi