Suarakampus.com- Sejumlah Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang mengeluhkan, jadwal operasional bus kampus dan Pemerintah Kota (Pemko). Pasalnya, keberangkatan bus belum sepenuhnya sesuai dengan surat edaran No.B.1049/Un.13/R/B.I/KP.02.3/08/2022.
Mahasiswa Prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Rahmad Kurnia yang kesehariannya berangkat dari kampus II ke III mengeluhkan, keberangkatan bus Pemko mundur ataupun maju dari jadwal. “Jadi bus itu kadang-kadang aja jam 07.00 WIB, ada juga terlalu cepat sama terlalu lambat,” katanya.
Begitupun Mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES), Hidayatul Husna menilai bus kampus dalam keberangkatan kerap terlambat, dan pernah tidak berangkat menuju kampus II sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Sehingga dirinya harus lebih lama menunggu di persimpangan.
“Saya sudah menunggu sesuai jadwal, saat itu jam 08.30 WIB, tapi bus yang saya tunggu tidak kunjung datang,” katanya, Sabtu (19/11).
Lanjutnya, dirinya pernah menunggu bus hampir dua jam, disebabkan sopir bus menunggu kursi penumpang hingga penuh. “Dijadwal sudah terpampang jelas bus berangkat jam 09:00 WIB dari kampus III, yang diperkirakan sampai di bypass jam 09:15 WIB,” jelasnya.
Sama halnya dengan Mahasiswa Prodi Hukum Keluarga (HK), Quntum Khaira menuturkan, adanya ditemui beberapa kali keberangkatan bus tidak sesuai dengan jadwal. “Keberangkatan bus jam 10.00 WIB, tapi busnya baru berangkat jam 11.00 WIB,” tuturnya.
Katanya, bus terlambat karena sopir menunggu kursi penumpang hingga penuh baru mobil bus berangkat.
Widya Sri Lestari selaku Mahasiswa Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES) juga mengatakan, jadwal bus yang ditumpanginya semestinya berangkat pukul 09.30 WIB, namun bus baru datang 10:15 WIB. “Terkadang busnya gak menentu kadang cepat, kadang lambat. Setiap saya masuk siang pasti busnya berangkat tidak sesuai jadwal,” katanya.
Selain itu dia juga mengeluhkan, jika tidak ada bus kampus dipagi hari dirinya harus menggunakan transportasi lain, dengan menambah pengeluaran yang semakin banyak.
Widya berharap, sopir yang telah diamanahkan agar lebih tepat waktu, serta adanya tambahan keberangkatan bus pada pagi hari dari kampus lll ke lubuk lintah.
Menanggapi hal tersebut, salah seorang supir bus, Yusuf membantah adanya keberangkatan tidak sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan kampus. “Saya tidak pernah terlambat dan jalannya juga sesuai jadwal walaupun penumpang sedikit,” paparnya.
“Bus ini kadang juga penuh penumpang dengan muatan 27 mahasiswa,” lugasnya.
Sementara itu, ia juga mengatakan tarif bus RP5000, namun biaya minyak per hari ditanggung supir, dan hanya difasilitasi bus, serta bantuan Rp100.000.
Menurutnya, jika ada keluhan itu kembali kepada mahasiswanya, dan apabila ada keterlambatan terkadang hal tersebut terjadi di luar dugaan karena sepanjang perjalanan tidak tahu ada kendala apa yang terjadi. “Gak mungkin ngantar satu-satu mahasiswa. Menurut saya jika terlambat itu wajar sebab sedang berpergian,” sampainya.
Sehingga untuk mencegah terjadi keterlambatan, ia mengiginkan mahasiswa lebih disiplin. “Kalau masuk jam 08.00 WIB, ya harus dibus 07.00 WIB biar gak telatkan,” lugasnya.
Kemudian, Yusuf juga meminta adanya penambahan bus terutama transpadang Pemda, sehingga keberangkatan bus menjadi terstruktur sebab memakai kartu yang sudah diterapkan dengan standarnya. “Dari sini pihak kampus hanya membantu menjualkan kartu bus tersebut,” pintanya. (red)
Wartawan: Januarica Amora Putri (Mg) dan Febrian Hidayat (Mg)
