Suarakampus.com-Pasca terpilih sebagai ketua dalam Musyawarah Senat Mahasiswa (Musema) 2021, Jefri Naldo ingin menata kelembagaan mahasiswa di UIN Imam Bonjol yang belum punya aturan. Pasalnya, ia menilai masih banyak Organisasi Mahasiswa (Ormawa) tidak memiliki aturan yang jelas.
“Kami melihat kelembagaan Ormawa kampus belum memiliki aturan secara keseluruhan,” kata Jefri kepada suarakampus.com, Selasa (21/12).
Meski demikian, untuk mengupayakan perbaikan hal tersebut, menurutnya kerja Sema Universitas (Sema-U) tidaklah mudah. Sebab, kepengurusan Sema-U sempat terhenti dua tahun belakangan.
Lanjutnya, program kerja Sema-U 2022 belum dirancang secara runut. “Ke depannya kami akan bekerja sama dengan berbagai lembaga, baik di dalam maupun luar kampus,” kata dia.
Ia mengatakan meskipun belum menyusun program kerja, Sema-U tetap berpatokan pada SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor 4961 Tahun 2016 dan SK Rektor tahun 2019. “Sebagai lembaga legislatif di tingkat kampus, kita akan menyalurkan aspirasi mahasiswa,” ungkap Mahasiswa Fakultas Syariah ini.
Jefri berharap, Sema-U bisa membawa perubahan untuk mahasiswa UIN IB. “Kita harus mampu bersaing ditingkat nasional,”katanya.
Sementara itu, Anggota Sema-U Rafili Syahputra menanggapi persoalan tersebut. Ia menyatakan, Ormawa UIN IB mengalami ketertinggalan yang sangat jauh perihal keaktifan mahasiswanya. “Ormawa di UIN IB jauh tertinggal dengan kampus lain,” kata Rafili.
Untuk memperjelas status dan kedudukan Sema-U, Rafili menilai kepengurusan ke depan harus membuat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). “Karena hingga saat ini, AD/ART pun tidak ada di Sema-U, ini yang akan kita susun,” kata Rafili.
Ketua Komisi III yang membidangi pengawasan dan kelembagaan ini akan memastikan anggota Sema-U untuk aktif. “Pastinya seluruh anggota aktif di Ormawa maupun dalam acara lainnya,” tuturnya. (ulf)
Wartawan: Rahima Nazila (Mg) dan Melya Setyawati (Mg)
