Suarakampus.com– Menanggapi Kritikan yang disampaikan oleh Gubernur Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Fakultas selingkup UIN IB terhadap kinerja Dema UIN IB tempo hari, Nofalsyah selaku Presiden Mahasiswa (Presma), berikan penjelasan. Hal itu dilontarkan saat dihubungi oleh tim suarakampus.com melalui telepon, Sabtu (29/06).
Dalam wawancara tersebut, Nofalsyah menganggap bahwa kritikan yang diberikan oleh teman-teman adalah kritik yang membangun. “Sayangnya orang-orang yang mengkritik saya tidak hadir pada saat Dema U melakukan rapat dengan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) selingkup UIN IB,” sampainya.
Lanjutnya, ia telah mengadakan dua kali rapat konsolidasi, namun tidak seluruh UKM dapat menghadirinya. “Artinya mereka mendapatkan berita yang tidak lengkap,” jelasnya.
Kemudian kata dia, saat melakukan audiensi pasca perpindahan sekretariat, terdapat berbagai respon dari masing- masing UKM. “Ada yang menolak dan ada yang masih ragu, namun ada juga beberapa UKM yang sudah pindah secara tidak langsung sehingga kami bimbang mana yang harus kami bela,” sebutnya.
Selain itu, juga telah disampaikan oleh Wakil Rektor (WR) III bahwa sekretaraiat yang di Kampus III hanya untuk administrasi saja. “Teman-teman UKM boleh tidak pindah dengan membuat surat pernyataan,” sampainya.
Ia mengeluhkan kesulitannya dalam mengomunikasikan hal tersebut lantaran setiap diselenggarakan rapat konsolidasi dan koordinasi tidak semua UKM dapat hadir. selalu saja tidak lengkap antara UKM dan Dema fakultas untuk hadir semuanya. “Agar berita yang tersampaikan lebih jelas, hadirlah di setiap rapat, jangan hanya mengkritik saja,” tegasnya.
Menurutnya, hal ini hanyalah masalah miskomunikasi saja, ia juga telah memerintahkan Kementrian Dalam Negeri (Mendagri) Dema U untuk menghubungi kawan-kawan Orwama tingkat fakultas. “Ada yang merespon dan ada juga yang tidak, ini yang menimbulkan permasalahan,” sebutnya.
Selanjutnya, menanggapi masalah panggung rakyat yang diadakan Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama (FUSA), ia menyampaikan bahwa hal ini sudah direncanakan oleh Tim Kajian Politik Dema U. “Mungkin karena komunikasi yang tidak berjalan antara Dema U dengan tim Departemen dan Kajian Politik sehingga terjadi miskomunikasi lagi,” paparnya.
Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh Staf Ahli Mendagri Dema U, bahwasanya pihak Dema FUSA sudah mengomunikasikan dengan tim Mendagri untuk mengadakan panggung rakyat tersebut. “Sedangkan tim Kajian Departemen Politik telah merancang kegiatan mimbar mahasiswa secara serentak,” jelasnya.
Ia menyatakan, setelah dikomunikasikan terjadilah perbedaan pendapat, sehingga sehari sebelum kegiatan, Dema FUSA baru menyampaikan kepada Mendagri. “Padahal Mendagri belum ada memberikan informasi kepada saya terkait panggung rakyat Dema FUSA ini,” tambahnya.
Namun demikian, ia menyampaikan bahwa perencanaan kegiatan panggung rakyat sudah dirancang dari akhir Mei oleh Tim Kajian dan Politik. “Kita akan mengundang salah satu orang dari LBH (Lembaga Bantuan Hukum) untuk berorasi di panggung rakyat,” terangnya.
Kemudian, terkait isu PBAK (Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiwaan) serta permasalahan UKT (Uang Kuliah Tunggal) UKT, ia mengatakan bahwa Dema U masih menunggu data dan informasi yang jelas. “Kalau sudah jelas nanti akan kami kawal,” pungkasnya.
Selanjutnya, ia menyatakan progam kerja Dema U yang sangat ditekankan oleh Dema U semenjak dilantik ialah fokus memperbaiki komunikasi antar lembaga Ormawa selingkup UIN IB. “Dema U adalah bagian eksekutor tertinggi yang ada di UIN, sayang sekali jika kawan-kawan Ormawa tidak menganggap keberadaan kami,” imbuhnya..
Lanjutnya, ia menyebutkan prgram kerja yang sudah terlakasana seperti, telah berhasil membawa Dema UIN IB sebagai koordinator kajian dan gerakan Dema PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaaan Islam Negeri) se-Indonesia wilayah Sumatra Raya, Sudah mengikuti konsolidasi yang diadakan oleh BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa se-Sumbar, serta berpartisipasi aktif dalam gerakan-gerakan yang di Adakan oleh BEM se-Sumatra Barat. “Sedangkan di dalam kampus, kami memfasilitasi mahasiswa UIN IB untuk rapat koordinasi, konsolidasi serta rapat audiensi bersama pimpinan mengenai permasalahan Ormawa serta terus berusaha memperbaiki komunikasi antar Dema Fakultas,”
Dengan demikian, ia berharap kepada Dema Fakultas selingkup UIN IB untuk dapat membawa gerakan positif dan meningkatkan komunikasi. “Kita harus terlebih dahulu berpatisipasi aktif dalam kegiatan yang diadakan sehingga menimbulkan dampak yang baik bagi mahasiswa UIN IB,” tutupnya. (rhm)
Wartawan : Miftahul Rahman