Suarakampus.com- Tim Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) melakukan peninjauan ke beberapa lokasi konflik agraria masyarakat dengan sejumlah perusahaan. Lewat usulan Dewan Pengurus Cabang Serikat Petani Indonesia (DPC-SPI) Pasaman Barat, Tim GTRA mengunjungi SPI Muaro Kiawai dan SPI Aia Gadang yang berkonflik dengan PT. Anam Koto, Rabu (27/10).
Sebelumnya, pada Selasa (26/10), Tim GTRA sempat mengunjungi SPI Koto Gadang Jaya yang berkonflik dengan PT. Laras Inter Nusa dan selanjutnya SPI Batang Lambau yang berkonflik dengan PTPN VI.
Selaku anggota Tim GTRA Pasaman Barat, Yoga menyebut kunjungan ini bukan hanya cek lokasi, melainkan juga ingin memastikan batas-batas lokasi usulan SPI Muaro Kiawai dan SPI Aia Gadang.
Merujuk Perpres No. 86 tentang Reformasi Agraria, GTRA Pasbar mesti rutin turun ke lapangan untuk menyelesaikan konflik agraria. Bahkan, kegiatan GTRA kali ini turut didukung dan dikawal oleh ratusan SPI Aia Gadang dan SPI Muaro Kiawai.
Sementara itu, Ketua Basis SPI Aia Gadang, Akmal menjelaskan konflik ini telah terjadi selama berpuluh-puluh tahun. “Namun, pada kesempatan kali ini, pemerintah mulai serius menanganinya,” ungkapnya.
“Tentu kita sangat senang dan berharap penyelesaian konflik ini bakal segera rampung, sehingga para petani dapat merasakan keadilan di balik kebijakan reforma agraria,” tulis Akmal dalam press release.
Sedangkan, Dedi menyebut penyelesaian konflik ini merupakan momentum bagi petani. Sebab, petani sudah lama menunggu suara dan haknya untuk diperhitungkan. “Saya berharap GTRA dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan amanah yang diberikan pemerintah pusat,” ucapnya.
Presidium Nasional DPP Gema Petani, Yogi E Sikumbang mengapresiasi kinerja GTRA Pasbar dalam upaya menyelesaikan agraria. “Selama satu bulan ini, saya juga ikut terlibat dan menyaksikan lebih intens bagaimana komitmen GTRA dalam menyelesaikan konflik,” sebut Yogi.
“Kita tunggu saja progres dari mereka, dan kita juga berharap agar koordinasi antara GTRA dan SPI Pasbar tetap terjalin untuk memastikan proses penyelesaian konflik agraria berjalan dengan baik,” tutupnya.
Wartawan: Nada Andini