Oleh: Verlandi putra
(Mahasiswa Tadris Bahasa Inggris UIN Imam Bonjol Padang)
Berselimut firman bak suci dewa
Namun lidahnya berbisa nista
Fatwa berhambur menjual surga
Padahal jiwanya gelap nestapa
Jubah berkilau serupa perwira
Di mimbar suci lantang bersuara
Ayat dan hadis bagai panji bendera
Namun hatinya licik berbisa naga
Dalam sujudnya luruh bersandiwara
Tangan menjulur meminta sedekah
Menggenggam khianat menebar angkara
Menikam kaum dengan sabda serakah
Pasar iman gemerlap cahaya
Deretan angka jadi muara
Doa dijajakan seharga surga
Si kaya menang si papa merana
Berjuta jemaah tunduk memuja
Mengira suci para wasilah
Padahal dosa menggunung nista
Dibungkus takwa berlapis muslihat
Di tangannya syariat dipahat
Namun bathinnya berkarat nista
Pada mimbar janji diangkat
Saat gulita harta direnggutnya
Di tiap tasbih lantang bicara
Mengutuk dunia penuh dusta
Namun tangannya mengais laba
Mengangkut dinar ke dalam petaka
Tuhan bersedih di singgasana
Menyaksikan lakon dusta durjana
Para ulama menjelma raja
Memakai dalil menumpuk harta
Di gerbang akhirat pintu terbuka
Satu persatu ruh dipilah
Mereka mengira tempatnya surga
Namun neraka telah menyambutnya