Suarakampus.com-Teknik vokal menjadi salah satu kekuatan terbesar seorang pembicara. Hal ini disampaikan Erwin dalam diskusi bersama Speaking Official melalui Via Zoom, Selasa (09/01).
Dalam materinya ia mengungkapkan bahwa seorang pembicara haruslah mampu menarik perhatian pendengar. “Kuncinya adalah buka pikiran audiens, baru sampaikan materinya,” sebutnya.
Ia melanjutkan, audiens akan lebih senang dengan pemateri yang bisa membuatnya terhibur. “Audiens berharap mendapat hiburan di dalam acara,” lanjutnya.
Kemudian ia menuturkan sebuah pemikiran bisa diibaratkan seperti pintu. “Ketika tertutup, tentu dia tidak akan mendapatkan informasi apapun, begitupun sebaliknya, ketika terbuka maka akan banyak hal yang dia terima,” tuturnya.
Selain itu, ia juga mengatakan, cara untuk membuka pikiran audiens agar mudah menerima materi adalah menarik dan menyenangkan dan keduanya merupakan hal yang berbeda. “Menarik itu letaknya di awal ketika membuka suatu presentasi, sedangkan menyenangkan pada bagian isi,” ucapnya.
Ia melanjutkan, jika ingin pandai berpublic speaking maka pembicara harus menguasai materi berisi yang akan disampaikan. “Mumpuni ilmu agar penyampaiannya dapat dicerna oleh orang yang mendengarkan,” ujarnya.
Selanjutnya, yaitu menguasai ilmu interaktif, ia mengutip kalimat dalam buku best seller yang berjudul Effective Leadership Communication karya Dasep Suryanto. “Apa yang anda katakan adalah 07 persen, bagaimana cara anda mengatakan 93 persen,” terangnya.
Erwin mengungkapkan bahwa salah satu yang dibutuhkan adalah teknik atau gaya bicara serta nada suara yang menyenangkan. “Salah satu kekuatan terbesar seorang pembicara adalah teknik vokalnya,” ucapnya.
Ia membocorkan tiga cara agar teknik vokal seseorang lebih bagus. “Langkahnya yaitu Artikulasi terdengar jelas, jeda bicara yang tepat dan berbicara sambil tersenyum,” bongkarnya.
Ia berharap semua audiens di webinar kali ini dapat menjadi pembicara yang menyenangkan dan mengaplikasikan teknik public speacking yang telah dipelajari. “Berbicaralah dengan menarik dan powerfull,” tutupnya. (red)
Wartawan: Ulya Rahma Yanti (mg)
