Aku, Kau dan Malam


Oleh: Febrian Hidayat
(Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang)

Sinar bulan menerangi malam
Cahaya bintang mewarnai gelapnya malam
Hembusan angin malam waktu itu
Suara ombak yang memecahkan keheningan

Aku duduk di hamparan pasir putih
Ditemani satu buah air kelapa
Tersandar pada kenangan itu
Hingga menyelam kembali pada cerita lama

Seandainya kau menemaniku
Seandainya kau rela meluangkan waktu
Seandainya kau masih mau seperti dulu kala
Seandainya kau mau memikirkan perasaan kita lagi

Cukupkah aku memakai kata seandainya?
Iya, lewat angin malam ini akan ku sampaikan
Kau tahu?
Aku ingin seperti dulu

Kau hadir menemani hangatnya malam
Kau tertawa sambil tersenyum
Sekarang, kau dimana?
Bagaimana pertemanan ini?

Apakah berakhir di sini?
Apakah rasa ini harus disimpan?
Dipendam mendalam?
Wahai malam, sampaikanlah

Aku rindu sesosok dia yang dahulu
Sekarang telah pergi dibawa waktu
Meninggalkan aku yang hampir menjadi abu
Hingga melilit menjadi rindu

Padang, 08 November 2022

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Subuh

Next Post

Rasulullah, Sosok Teladan untuk Keluar dari Zona Nyaman

Related Posts
Total
0
Share