Analisis Kesenjangan Keterampilan Generasi Z Ditengah Pasar Indonesia

Ilustrator: Isyana Nurazizah Azwar

Oleh: Najwalin Syofura

 (Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang)

Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, mengindikasikan dominasi angka pengangguran terbuka di Indonesia.  Fenomena ini, menuntut analisis mendalam yang melampaui sekadar isu jumlah lapangan kerja yang terbatas.  Studi-studi terkini menunjukkan adanya kesenjangan signifikan, antara keterampilan yang dimiliki lulusan baru Generasi Z dan tuntutan dunia kerja profesional.

Salah satu faktor yang berkontribusi pada kesenjangan ini adalah, prioritas Generasi Z terhadap kegiatan ekstrakurikuler di lingkungan perguruan tinggi.  Meskipun, partisipasi aktif dalam kegiatankurikuler memiliki nilai positif dalam pengembangan kepribadian dan kemampuan kepemimpinan. Namun,  fokus yang berlebihan pada aspek ini dapat mengabaikan pengembangan hard skills dan soft skills yang esensial bagi kesuksesan karier.  Hal ini diperkuat oleh temuan penelitian yang menunjukkan kurangnya keterampilan dasar dalam interaksi sosial, etika kerja, dan komunikasi efektif di kalangan lulusan baru.

Kemampuan berkolaborasi,  memecahkan masalah, dan beradaptasi dengan lingkungan kerja yang dinamis juga menjadi aspek yang perlu diperhatikan. Perlu dilakukan evaluasi terhadap kurikulum pendidikan tinggi di Indonesia.  Kurikulum yang lebih terintegrasi dengan kebutuhan industri,  yang menekankan pembelajaran berbasis kompetensi dan pengembangan soft skills,  merupakan langkah krusial.  Peningkatan akses terhadap program magang dan pelatihan profesional, serta  pembinaan hubungan yang lebih erat antara institusi pendidikan dan dunia usaha, penting untuk mengurangi kesenjangan keterampilan.

Pemerintah juga memiliki peran strategis, dalam mengatasi isu ini melalui kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan menciptakan lapangan kerja yang berkualitas.  Investasi dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), melalui program pelatihan vokasi dan peningkatan keterampilan yang relevan. Perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar kerja merupakan langkah yang perlu diprioritaskan.

Kesimpulannya,  persoalan pengangguran di kalangan Generasi Z di Indonesia, merupakan isu multidimensi yang membutuhkan pendekatan holistik.  Upaya sinergis antara pemerintah, institusi pendidikan, dan dunia usaha dalam meningkatkan kualitas pendidikan.  Mengembangkan kurikulum yang relevan,  dan memfasilitasi akses terhadap peluang kerja yang sesuai dengan keterampilan Generasi Z. Hal ini,  merupakan kunci untuk mengatasi kesenjangan ini dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi muda Indonesia.

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Melangitkan Mimpi lewat Jalur Langit

Next Post

Mahasiswa UIN Imam Bonjol Sambut Antusias Pembukaan Perpustakaan Baru

Related Posts
Total
0
Share