Bentuk Amalan yang Perlu Dijaga saat Idul Fitri

Sumber: Pixabay.com

Oleh: Febrian Hidayat
(Mahasiswa Hukum keluarga UIN Imam Bonjol Padang)

Hari yang Fitri tepatnya jatuh pada 1 Syawal di kalender hijriah, di mana sebelumnya kita telah melaksanakan puasa selama satu bulan penuh, di bulan Ramadan. Di hari yang Fitri itu, semua umat Islam berbahagia dan bergembira menyambut kemenangan dalam berjuang mempertahankan hawa nafsu dan memperbanyak ibadah kepada Allah SWT.

Hari yang Fitri atau hari yang suci bagi umat Islam seluruh dunia bukanlah sebuah tradisi, tetapi perjuangan selama satu bulan Ramadan dalam menggapai dan mendekati diri kepada Allah SWT. Selama satu bulan Ramadan kita tidak hanya beribadah puasa, akan tetapi kita dianjurkan mengerjakan amalan-amalan sunah lainnya. Amalan tersebut seperti bersedekah, menjaga perkataan dari yang buruk, sholat lima waktu, tadarus al-Qur’an, memperbanyak salat malam, dan memperbanyak rutinitas ibadah lainnya.

Seluruh umat Islam di dunia menyambut bulan Ramadan dengan penuh antusias, penuh semangat, dan penuh kegembiraan. Di mulai dari menghias diri, hias rumah, hingga menghias mesjid sebagai bentuk rasa sukur atas datangya bulan Ramadan. Di saat seperti itulah dari kalangan anak-anak hingga orang tua berbondong-bondong meramaikan kegiatan di mesjid atau musala terdekat.

Kemudian, Di hari yang fitrah, hari yang penuh suci, umat islam lahir kembali seperti layaknya bayi yang baru lahir. Bersih, suci, harum tanpa noda. Seperti itulah gambaran umat islam ketika berada di hari raya idul Fitri ini. Semua umat Islam bisa berkumpul bersama keluarga setelah beberapa lama tidak bertemu.

Tak hanya itu, di hari yang suci seluruh umat Islam meramaikan mesjid guna mengumandangkan takbir, tahmid, dan tahlil. Atas rasa sukur mereka serta bergembira dengan mengucapkan kalimat takbir.

Dari sekilas info kecil ini, ada hal yang perlu diperhatikan dalam keseharian kita sebagai umat Islam, setelah selesainya bulan Ramadan. Apakah cara beribadah kita tetap sama atau ada perubahan setelah Ramadan ini? Berikut hal yang perlu kita benahi di bulan yang Fitri, setelah satu bulan berpuasa.

Tata Cara Salat
Hal seperti ini semestinya Ramadan membawakan kita perubahan ke arah yang lebih benar dan lebih konsisten lagi. Perubahan Ramadan itu akan tampak ketika di luar bulan Ramadan, tampak dari cara beribadah kita lebih baik dari sebelumnya. Biasanya ada tinggal salat, sekarang lengkap salatnya lima waktu. Jika ia sudah benar salatnya saja, maka seluruh kehidupannya akan baik juga.

Tadarus Al-Qur’an
Tadarus al-Quran, dan tadabbur Quran maknanya mempelajari, membaca dan memahami makna ayat per ayat al-Quran. Dengan adanya Ramadan, menjadikan umat Islam lebih semangat dalam tadarus al-Qur’an. Selalu mensyiarkan al-Qur’an melalui mesjid dan media-media lainnya.

Tidak hanya sekedar membaca, tetapi umat Islam harus peka dan melek dengan makna dan tafsirannya. Sehingga jika al-Qur’an sudah tertanam dalam jiwa seseorang muslim, maka hidupnya penuh dengan Al Qur’an.

Sedekah
Bersedakah termasuk amalan yang banyak diremehkan, tapi besar ganjarannya di sisi Allah SWT. Banyak orang-orang tidak menyangka bahwa yang ia berikan kepada orang lain itu seumpama menabung untuk akhirat.

Segala yang kita berikan dengan iklas akan dilipat gandakan oleh Allah SWT. Sehingga jika kita terbiasa bersedekah waktu Ramadan, maka kita akan terbiasa pula menjadi manusia yang pemurah. Jika kita mau memberikan sebagian harta kepada saudara yang lainnya, maka Allah akan menolong dan memberikan harta yang berlipat ganda kepada kita kembali.

Menjaga Perkataan
Inilah hal terpenting yang perlu dijaga oleh umat Islam. Sebelum berucap, pikirkanlah terlebih dahulu yang mana seharusnya untuk disampaikan, apakah itu sesuai atau tidak. Banyak terjadi pertengkaran hanya karena perkataan. Banyak rumah tangga itu runtuh hanya karena perkataan. Jaga perkataan, maka Islam akan menjaga kita.

Menjaga Penglihatan
Banyak dari kita terlalaikan dari penglihatan, karena masih terbiasa melihat yang tidak seharusnya dilihat. Seperti anak-anak menonton media yang tidak pantas ditonton, dan hal ini semuanya menjadi kelaziman. Jika penglihatan kita saja belum beres, bagaimana nantinya ketika sholat.

Silaturahmi
Menyambung tali kekerabatan dan memperkuat hubungan sesama saudara muslim. Dalam rangka hari yang suci menjadikan momentum untuk mempererat hubungan dari orang tua, dan sanak saudara lainnya.

Dari pemaparan semuanya, dapat disimpulkan bahwa hari yang suci tanda hari kemenangan kita setelah berjuang selama satu bulan Ramadan. Masih banyak hikmah yang bisa kita aplikasikan dalam bulan-bulan lainnya. Kunci kesuksesan Ramadan akan terlihat ketika pengaplikasian di bulan lain. Semoga di hari yang penuh suci ini kita umat Islam bisa melahirkan ruh-ruh keislaman dalam dunia dan akhirat. (una).

Jambi, Kamis 28 April 2023

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post

Badai

Next Post

Mengelilingi Keindahan Panorama Bukit Cambai, Kabupaten Solok

Related Posts
Total
0
Share