Suarakampus.com– Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK), Wakidul Kohar, menanggapi aksi demo mahasiswa yang dilakukan di depan gedung fakultas Fakultas Da’wah dan Ilmu Komunikasi (FDIK). Demonstrasi tersebut dipicu oleh komentar rasis yang ditulis HZ di unggahan akun Instagram @uinib_garisluruss.
Wakidul mengatakan bahwa pihaknya belum menerima konfirmasi resmi terkait masalah ini. “Saya bingung harus merespons dari mana karena belum ada konfirmasi,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa setiap kegiatan di lingkungan kampus harus melalui konfirmasi terlebih dahulu. “Jika ada konfirmasi, kami bisa menanganinya dan memberikan apresiasi,” katanya.
Menurutnya, aksi yang dilakukan tanpa koordinasi membuat pihak fakultas kesulitan dalam merespons. “Seharusnya, setiap kegiatan dikomunikasikan terlebih dahulu kepada dekan,” tegasnya.
Dekan juga mengingatkan agar perselisihan diselesaikan dengan cara yang bijak. “Hal ini adalah latihan kedewasaan,” ucapnya.
Ia menilai perbedaan tidak boleh menjadi pemicu konflik dalam lingkungan akademik. “Segala sesuatu harus dikembalikan ke posisi semula,” tambahnya.
Dalam komunikasi antarbudaya, stigma negatif dianggap sebagai hambatan utama. “Stigma dapat menghalangi komunikasi yang efektif,” jelasnya.
Wakidul menegaskan bahwa tindakan rasis merupakan bentuk diskriminasi yang harus dihindari. “Perbedaan bukan alasan untuk saling memisahkan, tetapi untuk saling memahami,” katanya.
Sebagai penutup, ia berharap semua pihak dapat segera berdamai. “Jadikan perbedaan sebagai sesuatu yang bermanfaat,” pungkasnya. (ver)
Wartawan: Irfan Habib (Mg), Siti Ulami (Mg)