Oleh: M. Abdul Latif
(Mahasiswa UIN Imam Bonjol Padang)
Aku sibuk sekarang
Bisakah aku mendapatkan waktu untuk mengabaikan mu
Sangat menjengkelkan
Bahkan tidak ada waktu untuk tidak tentang dirimu
Padahal memori-memori buruk sudah aku tanam untukmu
Masih saja tidak ada alasan dirimu, untuk tidak.
Sekarang aku dan kalian.
Kenapa?
Kalian mengagung junjungnya dengan frasa belahan jiwa
Bukankah itu terlalu murah untuk dia
Dia itu wanita,
semua tau tentang mereka
Perihal makan saja, dia sering berbohong kepada kita
Dia bermuka dua
Berlagak sehat, padahal sakitnya hampir merenggut nyawa
Terkadang juga menjelma seperti pria
Tanah teroka bapak ku pernah selesai olehnya.
Aku muak sekarang
Ingin ku caci maki rasanya
Namun segala hal baik musababnya adalah dia
Ku ucap terima kasih
Terlalu menghina hanya dengan kalimat itu saja
Ah, sudahlah
Aku, kamu dan kalian sekarang
Dia hanya ibu
Hanya ingin kita bahagia.
Sitiung, 15 Juli 2022