Suarakampus.com- Dosen Fakultas Syariah, UIN Imam Bonjol Padang, Burhanuddin memandang belanja online dapat meningkatkan sikap kewaspadaan. Hal tersebut disebabkan seiring maraknya kasus penipuan baik itu proses pembayaran maupun barang yang tidak sesuai.
Burhanuddin mengatakan teknologi bukanlah menjadi masalah utama dalam penipuan, melainkan penjual online sendiri yang sering lalai dan tidak bertanggungjawab.
“Belanja online bakal memberikan kemudahan bagi masyarakat jika pelaku usahanya mampu bersikap jujur. Namun, terkadang banyak oknum yang menyalahgunakan teknologi tersebut,” ungkap Dosen Fikih Muamalah itu, Senin (26/04).
Burhanuddin menyarankan sebelum belanja online alangkah baiknya calon pembeli mencari informasi seputar online shop. Setelah itu review barang yang dirasa cocok dan harga apakah sesuai dengan barang yang akan dibeli. “Kita harus hati-hati dengan penipuan berbasis digital,” sambungnya.
Meskipun demikian, ia mengatakan salah satu cara alternatif untuk memutus penyebaran Covid-19 ialah dengan belanja online. Karena dampak positif belanja online lebih banyak dibanding dampak negatifnya.
“Meski transaksi online cukup berisiko, tapi menurut saya masih lebih banyak lagi dampak positif dan manfaat lainnya,” jelasnya.
Ia menilai belanja online diperbolehkan selagi tidak merugikan orang lain, untuk itu penting bagi calon pembeli mencari informasi sebanyak-banyaknya agar tidak kecewa saat barang sudah sampai ditangan. “Cari informasi terlebih dahulu agar tidak menyesal nantinya,” tutupnya. (ulf)
Wartawan: Tantri (Mg) dan Nada Andini (Mg)