Suarakampus.com- Guna meningkatkan intelektual mahasiswa di tengah pandemi, Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang gelar pelatihan kepenulisan ilmiah. Kegiatan ini diselenggarakan selama lima hari berturut-turut, mulai Senin hingga Jumat (26-30/04) mendatang via Zoom Meeting.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama, Daniel Mahmud Chaniago mengatakan pelatihan ini dibuka secara gratis untuk menunjang pengetahuan mahasiswa seputar kepenulisan. “Kepenulisan ini kami rancang guna membantu mahasiswa dalam pengerjaan tugas akhir (skripsi) serta membantu mahasiswa tingkat awal dalam kepenulisan makalah dan karya ilmiah lainnya,” katanya.
Pelatihan ini terbuka untuk umum dengan kuota maksimal peserta 100 orang. “Kegiatan ini memang dirancang khusus untuk mahasiswa Fakultas Adab, namun tidak menutup ruang jika ada mahasiswa lain yang ingin ikut serta,” ucap Daniel, Senin (26/04).
Daniel berharap agar pelatihan ini dapat menunjang mutu pendidikan kuliah dalam jaringan (Daring) yang lebih dari dua semester dilaksanakan. “Semoga acara ini bermanfaat bagi seluruh peserta dan dapat membantu dalam penulisan tugas akhir dan karya ilmiah nantinya,” harapnya.
Selaku pemateri, Abdi Rahmat menuturkan kecendrungan mahasiswa saat ini tidak bisa membuat paragraf yang benar. “Subjek dan predikat dalam pembentukan kalimat tidak pada tempatnya, maka mahasiswa harus lebih mendalaminya,” tuturnya.
Abdi menjelaskan ada tiga bagian tulisan ilmiah yang terdiri dari tulisan populer, tulisan ilmiah populer dan tulisan ilmiah. “Perbedaannya hanya terletak pada sistematika penulisan yang mengandung argumen dan persuasif,” terangnya.
Tulisan populer cenderung lebih santai daripada tulisan ilmiah populer. “Sedangkan karya ilmiah bersifat objektif dan formal, namun dapat dipahami dengan mudah,” tambah Abdi.
Lanjutnya, karakteristik penulisan karya ilmiah itu berbasis riset, kualitas tulisannya untuk pembaca karya ilmiah, mengenali konsep-konsep dasar dalam disiplin ilmu dan mampu mensintesiskan dan menganalisis data. “Penulis karya ilmiah harus mampu memenuhi karakteristik kepenulisan tersebut,” jelasnya.
Abdi menerangkan prinsip dari penulisan ilmiah mempunyai tujuan yang jelas, bahasa yang baku, gagasan orisinal, penjelasan lengkap, dan gaya kepenulisan disesuaikan dengan subjek pembaca. “Penulis tidak hanya menuliskan, namun juga harus menuangkan suatu gagasan dalam tulisannya,” katanya.
Selain itu, ia menyebutkan tujuan dari pelatihan kepenulisan ilmiah ini agar peserta mampu membangun argumentatif dalam karya ilmiah. “Semoga setelah pelatihan ini, tidak ada lagi peserta yang takut untuk berargumen melalui tulisan,” harapnya. (rta)
Wartawan: Firga Ries Afdalia